Sterling Menguat Berkat Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoE
Sterling menguat terhadap euro dan dolar pada hari Kamis, didukung ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of England (BoE). Pasar saat ini masih khawatir tentang ancaman Rusia menyerang Ukraina. Terhadap euro, sterling naik 0,35% menjadi 83,43 pence, setelah menyentuh level tertinggi sejak 3 Februari. Terhadap greenback, sterling berhasil naik 0,25% menjadi $ 1,3616 meskipun pasar gelisah setelah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur menuduh pasukan pemerintah Ukraina melepaskan tembakan ke wilayah mereka, yang dibantah Ukraina. Analis mengatakan bahwa pound sudah undervalued. Mata uang Inggris tersebut telah turun 10% atas dolar sejak referendum Brexit pada 2016. Pada hari Rabu, data menunjukkan bahwa inflasi di Inggris naik hampir 30 tahun tinggi memperkuat ekspektasi bahwa BoE akan lebih lanjut menaikkan suku bunga. BoE telah menaikkan suku bunga dua kali sejak Desember menjadi 0,5% dan pasar keuangan memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut menjadi 0,75% atau 1% pada 17 Maret.
Loonie Flat, Meski Wall Street Jatuh
Dolar Kanada flat atas mata uang safe-haven AS pada hari Kamis meskipun Wall Street jatuh karena kekhawatiran geopolitik, dengan investor berpegang pada taruhan bahwa Bank of Canada (BoC) akan menaikkan suku bunga beberapa kali pada tahun 2022. Loonie hampir tidak berubah di 1,2686.
Emas Sempat Sentuh $1900 di Tengah Memanasnya Konflik Rusia-Ukraina
Harga emas sempat menyentuh US$ 1.900 kemarin untuk pertama kalinya sejak Juni 2021 karena investor berbondong-bondong masuk ke emas batangan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan ada indikasi Rusia berencana untuk menyerang Ukraina dalam waktu dekat.
Minyak Turun Setelah Penutupan di Tengah Berita Perundingan AS-Iran
Harga minyak anjlok sekitar 2% setelah pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran memasuki tahap akhir dan dapat membuka lebih banyak pasokan minyak mentah. Tetapi penurunan minyak dibatasi oleh ketegangan antara Rusia dan Negara Barat atas Ukraina. Harga minyak mentah jenis Brent anjlok 1,9% menjadi US$ 92,97 per barel. Sementara minyak mentah jenis WTI AS turun 2,0% ke US$ 91,76 per barel. Amerika Serikat (AS) berada di “tengah-tengah tahap paling akhir” dari pembicaraan tidak langsung dengan Iran, yang bertujuan untuk menyelamatkan kesepakatan 2015 yang membatasi kegiatan nuklir Teheran, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada hari Rabu. Dengan kesepakatan baru mungkin yang semakin mendekati akhir, Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan pembicaraan tentang melanjutkan impor minyak mentah Iran dan mencairkan dana Iran. Korea Selatan sebelumnya adalah salah satu pembeli minyak terkemuka Teheran di Asia.
Wall Street Jatuh, S&P 500 Catatkan Penurunan Harian Terbesar Dalam 2 Minggu
Tiga indeks utama Wall Street kembali rontok, dengan indeks S&P 500 mengalami persentase penurunan harian terbesar dalam dua minggu. Penurunan dipicu karena investor beralih ke sektor defensif dan aset safe haven seperti obligasi dan emas karena ketegangan geopolitik antara AS dan Rusia terkait Ukraina. Indeks Dow Jones turun 1,78%, S&P 500 anjlok 2,12% dan Nasdaq Composite jatuh 2,88%.
Fokus Hari Ini : Retail Sales Inggris & Kanada, Pidato Pejabat The Fed
Hari ini Inggris akan merilis data retail sales, yang diperkirakan tumbuh 1,1% di Januari. Memasuki pasar AS, Kanada juga akan merilis data retail sales, yang diperkirakan kontraksi 2,1% di Januari. Sementara itu, AS akan merilis data penjualan rumah bekas, yang diperkirakan tumbuh 6,10 juta unit. Beberapa pejabat The Fed juga akan tampil di publik seperti John William, Charles Evan dan Lael Brainard.