Indeks Dolar Naik ke 105 Setelah Pernyataan Pejabat The Fed
Indeks dolar menguat ke level 105 hari Kamis setelah data baru terus menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat, meningkatkan spekulasi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Klaim pengangguran awal secara tak terduga turun minggu lalu dan biaya tenaga kerja untuk kuartal IV 2022 direvisi lebih tinggi menjadi dua kali lipat dari ekspektasi. Pasar saat ini melihat suku bunga fed fund rate naik ke kisaran 5,5%-5,75% di September, dibandingkan dengan target saat ini di 4,5%-4,75%. Pada saat yang sama, para pejabat the Fed menegaskan kembali bahwa diperlukan lebih banyak usaha untuk menurunkan inflasi. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menghimbau agar kenaikan suku bunga terus berlanjut hingga di atas 5% untuk memastikan inflasi tidak naik lagi, sementara Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bank sentral tidak terlalu berdampak pada sektor jasa.
Loonie Jatuh Dekat Level Terendah Tahun Ini, Kenaikan Minyak Batasi Penurunan
Dolar Kanada melemah terhadap dolar AS pada hari Kamis, bergerak mendekati level terlemah sejak awal Januari, karena data ekonomi memicu kekhawatiran bahwa bank-bank sentral utama akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Namun, dibanding mata uang lainnya penurunan loonie ini paling kecil karena harga minyak, salah satu ekspor utama Kanada, naik menjadi $78,11 per barel.
Emas Melemah Setelah Data Jobless Claims AS
Harga emas melemah pada Kamis setelah data pekerjaan mingguan AS mengisyaratkan pasar tenaga kerja yang ketat yang dapat mempertahankan Federal Reserve pada siklus kenaikan suku bunga, yang mendukung dolar dan imbal hasil Treasury. Emas spot turun 0,1% pada $1.834,80 per ons.
WTI AS Bertahan Dekat $78
Harga minyak mentah berjangka WTI stabil di dekat $78 per barel pada hari Kamis karena para investor mempertimbangkan harapan akan rebound permintaan China terhadap kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve. Harga minyak naik hampir 1% pada hari Rabu setelah data menunjukkan kuatnya aktivitas manufaktur dan jasa di China, dan para petinggi Chevron Corp dan Saudi Aramco mengisyaratkan optimisme untuk permintaan negara tersebut. Sementara itu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyerukan kenaikan suku bunga lebih lanjut hingga di atas 5% untuk memastikan inflasi tidak meningkat lagi. Laporan ISM terbaru juga menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut di bulan Februari, menambah kekhawatiran mengenai permintaan yang lesu pada saat persediaan meningkat. Di tempat lain, Rusia telah mengungkapkan rencananya untuk memangkas ekspor minyak dari pelabuhan-pelabuhan barat hingga 25% di bulan Maret, melebihi pemangkasan produksi 500.000 barel per hari yang telah diumumkan sebelumnya.
Wall Street Menguat Berkat Pernyataan Bostic
Indeks Dow Jones ditutup naik 341 poin pada hari Kamis, sementara S&P 500 dan Nasdaq 100 masing- masing naik 0,7%, karena komentar Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Bostic mendorong sentimen. Bostic mengatakan bahwa ia mendukung kenaikan suku bunga seperempat poin dan bank sentral dapat menghentikan kenaikan suku bunga pada musim panas ini.
Fokus Hari Ini : Service PMI Global & Pidato Logan
Fokus pasar hari ini akan tertuju pada service PMI di beberapa negara maju, seperti China, Inggris, Zona Euro dan AS. Aktivitas sektor jasa di beberapa negara maju tersebut diperkirakan berada pada laju ekspansi. Di AS sendiri, service PMI diperkirakan tumbuh 50,5. Sementara menurut Institute Supply Management (ISM), service PMI diperkirakan tumbuh 54,5. Fokus pasar lainnya adalah pidato pejabat The Fed Lorie K. Logan.