Ming. Sep 8th, 2024

Loonie Melemah Karena Suramnya Propek Ekonomi Global

LOONIE

Euro Rebound Dari Level Terendah 22 Bulan

Euro rebound dari posisi terendah 22 bulan atas dolar AS pada hari Selasa, didorong oleh ekspektasi bahwa zona euro akan meningkatkan pengeluaran fiskal untuk membantu mengimbangi dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina. Investor juga menahan diri untuk menjual euro menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis. Prospek stagflasi telah mendorong para ekonom untuk menyarankan pembuat kebijakan mungkin menunda kenaikan suku bunga sampai akhir tahun. Mata uang tunggal Eropa, yang telah terpukul sejak awal gejolak geopolitik terbaru, juga menguat terhadap mata uang lain seperti yen, franc Swiss, dan sterling. Bloomberg News melaporkan pada hari Selasa bahwa Uni Eropa berencana paling tidak minggu ini untuk bersama-sama menerbitkan obligasi dalam skala besar yang berpotensi untuk membiayai pengeluaran energi dan pertahanan. Sentimne euro juga terangkat menguat setelah minyak mentah Brent, mundur dari level tertinggi 14 tahun di bawah $140 per barel.

Loonie Melemah Karena Suramnya Propek Ekonomi Global

Dolar Kanada jatuh ke level terendah tahun ini atas dolar AS kemarin karena AS melarang impor minyak Rusia, menambah ketidakpastian prospek ekonomi global. Reli minyak dan lainnya komoditas telah meningkatkan ketakutan investor tentang inflasi global. Loonie melemah 0,5% menjadi 1,2885.

Emas Reli Menuju Rekor Tertinggi Berkat Safe Haven

Emas memperpanjang reli menuju rekor tertinggi pada hari Selasa, didorong oleh permintaan safe-haven di tengah meningkatnya kekhawatiran di sekitar krisis Rusia-Ukraina, dengan AS dan Inggris mengatakan mereka akan melarang minyak dari Moskow. Spot emas naik 2,4% menjadi $2.046,49 per ons, setelah naik ke $2.069,89 di awal sesi, sedikit di bawah puncak $2.072,50 yang disentuh pada Agustus 2020.

Minyak Melonjak 4% Setelah AS Melarang Impor Rusia

Harga minyak naik sekitar sekitar 4% pada hari Selasa setelah AS melarang impor minyak Rusia, serta pernyataan Inggris yang mengatakan akan menghapusnya secara bertahap pada akhir tahun, keputusan yang diperkirakan akan lebih mengganggu pasar energi global di mana Rusia adalah pengekspor minyak mentah terbesar kedua. Harga minyak telah melonjak lebih dari 30% sejak Rusia menginvasi Ukraina, dan Amerika Serikat serta negara-negara lain memberlakukan serangkaian sanksi. Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya. Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Senin bahwa harga minyak bisa naik ke lebih dari US$300 jika AS  dan Uni Eropa melarang impor minyak Rusia.

Wall Street Melemah Karena Larangan Impor Minyak Rusia

Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa karena investor menimbang perkembangan krisis di Ukraina, setelah AS melarang impor minyak Rusia dan komoditas energi lainnya imbas invasi. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 184,74 poin atau 0,56% ke 32.632,64, S&P 500 turun 30,39 poin atau 0,72% ke 4.170,70 dan Nasdaq Composite turun 35,41 poin atau 0,28% ke 12.795.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *