Dolar AS Melemah Atas Euro Setelah Data Inflasi Jerman
Dolar AS jatuh ke level terendah 1 minggu terhadap euro pada hari Kamis setelah data inflasi Jerman mengangkat euro dan karena kekhawatiran atas sektor perbankan berkurang. Inflasi menurun secara signifikan di Jerman pada bulan Maret berkat penurunan harga energi namun di atas perkiraan, menambah tekanan pada Bank Sentral Eropa untuk memperketat kebijakan moneter. Secara terpisah, data menunjukkan bahwa harga konsumen Spanyol naik 3,3% YoY di bulan Maret, laju paling lambat sejak periode 12 bulan hingga Agustus 2021 dan kurang dari yang diperkirakan oleh para analis. Bank Sentral Eropa, yang telah menegaskan bahwa kenaikan suku bunga di masa depan akan bergantung pada data ekonomi, telah meningkatkan suku bunga deposito utama sebesar 350 basis poin menjadi 3% sejak bulan Juli karena berusaha untuk menjinakkan lonjakan inflasi.
Loonie Naik ke Level Tertinggi 1 Bulan Berkat Kenaikan Harga Minyak
Dolar Kanada naik ke level tertinggi satu bulan atas dolar AS hari Kamis karena kenaikan harga minyak dan kekhawatiran bahwa gejolak di sektor perbankan telah berakhir telah membantu menopang selera risiko. Pasar ekuitas global naik dan dolar AS yang merupakan safe-haven melemah terhadap mata uang utama lainnya karena investor mengalihkan fokus ke data inflasi sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai pergerakan suku bunga bank sentral selanjutnya, seiring dengan meredanya kekhawatiran terhadap sektor perbankan.
Pelemahan Dolar dan Yield Obligasi AS Angkat Emas
Harga emas naik hampir 1% pada hari Kamis karena pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil obligasi mendorong permintaan logam mulia, sementara para investor terus memantau data inflasi AS untuk mengetahui langkah Federal Reserve selanjutnya. Emas spot naik 0,9% pada $ 1.980,83 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak 24 Maret di $ 1.984,19 sebelumnya. Indeks Dolar merosot 0.5%, membuat emas lebih menarik bagi para pembeli di luar negeri, sementara imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun.
Minyak Naik Karena Penghentian Ekspor Irak, Turunnya Stok Minyak AS
Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Kamis, didukung penurunan stok minyak mentah AS dan penghentian ekspor dari wilayah Kurdistan Irak, yang mengimbangi tekanan dari pengurangan pasokan Rusia yang lebih kecil dari perkiraan. Minyak mentah berjangka Brent naik 99 sen, atau 1,3%, menjadi $79,27 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik $1,40, atau 1,9%, menjadi $74,37. Mendukung harga, para produsen telah menutup atau mengurangi produksi di beberapa ladang minyak di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara menyusul penghentian pipa ekspor utara, menurut pernyataan perusahaan. Juga mendukung harga adalah data hari Rabu dari EIA AS yang menunjukkan stok minyak mentah AS turun secara tak terduga pada minggu hingga 24 Maret ke level terendah dalam dua tahun.
Wall Street Hijau, Fokus ke Data Inflasi
Dow Jones ditutup naik lebih dari 140 poin pada hari Kamis, sementara S&P 500 dan Nasdaq 100 masing- masing naik 0,6% dan 0,7%, karena para investor mengalihkan fokus mereka kembali ke jalur kebijakan Federal Reserve di tengah meredanya kekhawatiran akan krisis perbankan. Para pejabat Federal Reserve menegaskan kembali tekad mereka untuk menurunkan inflasi.
Fokus Hari Ini : PMI China, Inflasi Zona Euro, Core PCE AS, Pidato Lagarde & William
Beberapa agenda penting akan mewarnai pergerakan pasar keuangan hari ini. Diawali dari China, yang akan merilis data PMI, sementara di Eropa ada data inflasi Zona Euro. Memasuki pasar AS, ada data PDB Kanada, yang dilanjut dengan data core PCE AS. Beberapa pejabat bank sentral juga akan tampil di publik, seperti Christine Lagarde (ECB), John William dan Christoper Waller (The Fed).