Mata uang safe-haven yen Jepang dan franc Swiss menguat pada hari Jumat, karena ancaman gelombang COVID-19 baru di Amerika Serikat (AS) dan Eropa meredam peningkatan selera risiko yang didorong oleh berita vaksin yang menjanjikan di awal pekan lalu. Pasar global melonjak pada hari Senin setelah Pfizer Inc mengatakan vaksin eksperimentalnya lebih dari 90% efektif dalam uji coba. Berita tersebut mendorong penguatan dollar karena trader melepas posisi long-yen mereka. Namun, para trader di pasar uang mulai menghindari mata uang berrisiko pada hari Kamis dan Jumat karena lonjakan infeksi virus corona global dan setelah ketua the Fed dan ECB menekankan bahwa prospek ekonomi tetap tidak pasti. Dua pejabat ECB mengatakan bahwa prospek vaksin merupakan harapan, namun zona euro masih akan menderita akibat lockdown baru. Indeks dollar AS turun 0,23% atas dollar pada hari Jumat.
Dollar Kanada bertahan atas dollar AS pada hari Jumat, namun masih berada dekat level terendah satu minggu, karena turunnya harga minyak dan kekhawatiran investor mengenai lonjakan kasus COVID-19, yang bisa memukul perekonomian dunia. Loonie diperdagangkan flat pada kisaran 1,3140, setelah menyentuh level intraday terlemah sejak 5 November di 1,3172. Untuk minggu ini, mata uang tersebut turun 0,6%.
Emas naik hari Jumat karena meningkatnya infeksi virus korona secara global memicu kembali kekhawatiran tentang kerusakan ekonomi dari pandemi, sementara skeptisisme atas jangkauan potensi vaksin COVID-19 semakin meningkatkan pamor safe-haven emas. Pelemahan dollar juga turut mendorong harga.
Minyak melemah pada hari Jumat karena lonjakan jumlah infeksi COVID-19 menimbulkan kekhawatiran bagi pemulihan ekonomi dan permintaan. Namun, secara mingguan masih mencatat penguatan sekitar 10%. Infeksi virus corona baru di AS dan tempat lain mencapai rekor tertinggi dan pembatasaan ekonomi untuk mencegah penyebaran telah mengurangi prospek berakhirnya krisis kesehatan global dalam waktu dekat. Harapan bahwa krisis kesehatan akan segera berakhir muncul minggu lalu, setelah vaksin COVID-19 eksperimental yang sedang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech Jerman 90% efektif mencegah Covid-19. Berita tersebut berhasil mengangkat harga Brent dan WTI. Sentimen minyak juga terbebani oleh data yang menunjukkan naiknya cadangan minyak AS sebesar 4,3 juta barel, meleset dari perkiraan penurunan 913 ribu barel. Selain itu, pernyataan dari IEA yang mengatakan bahwa permintaan minyak global kemungkinan tidak akan naik signifikan hingga 2021, meski vaksin ditemukan, turut menekan harga.
Wall Street melonjak pada hari Jumat berkat solidnya hasil earning perusahaan, yang mendorong selera risiko, serta setelah pernyataan tim penasihat pandemi Presiden terpilih Joe Biden yang mengatakan bahwa pihaknya tidak melihat urgensi lockdown nasional. Indeks S&P 500 dan Rusell 2000 keduanya meraih level tertinggi sepanjang masa. Sementara Dow Jones mencetak penguatan dua minggu berturut-turut.
Fokus Minggu ini : Lowe, Lagarde, Kaplan & OPEC+ Meeting.
Pasar kembali akan disibukkan oleh komentar para pejabat bank sentral di minggu ini. Para pejabat tersebut antara lain; Phillip Lowe dari RBA, Christine Lagarde dar ECB, serta Robert Kaplan dari the Fed. Event lainnya adalah RBA minutes, serta pertemuan OPEC+. Sementara data ekonomi yang akan dirilis antara lain; retail sales AS dan CPI Kanada. Kemdudian juga ada data ketenagakerjaan Australia dan Kanada.