Ming. Sep 8th, 2024

Meski Naik, Emas Masih Catatkan Penurunan Terbesar Sejak November 2016

Dolar Catatkan Penguatan Bulanan Terbesar Sejak November 2016
Dolar menguat pada hari Rabu, menuju kenaikan bulanan terbesar sejak November 2016, didukung oleh perubahan hawkish yang mengejutkan dalam proyeksi suku bunga Federal Reserve AS pada rapat awal bulan Juni lalu, serta kekhawatiran atas penyebaran varian virus corona Delta. Dolar telah naik sekitar 3 % atas mata uang utama di Juni, sebagian karena sikap Fed. Greenback juga naik setelah data yang menunjukkan ADP payroll AS di bulan Juni tumbuh melebihi perkiraan, yaitu sebesar 692.000 pekerjaan. Sedangkan data untuk bulan Mei direvisi turun menjadi 886.000 pertumbuhan pekerjaan, bukan 978.000 yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan gaji swasta akan meningkat sebesar 600.000 pekerjaan. Saat ini trader tengah menanti data nonfarm payrolls AS hari Jumat untuk mengkonfirmasi perubahan kebijakan moneter.

Loonie Catatkan Penurunan Terbesar Lebih Dari Satu Tahun
Dolar Kanada bergerak mendatar pada hari Rabu setelah data yang menunjukkan ekonomi Kanada kontraksi lebih kecil dari perkiraan. PDB Kanada kontraksi 0,3% di April, lebih baik dari perkiraan kontraksi 0,8%. Meski begitu, loonie membukukan penurunan bulanan terbesar sejak Maret tahun lalu. Di bulan Juni, loonie turun 2,7% karena pergeseran hawkish the Fed, yang mendorong dolar AS.

Meski Naik, Emas Masih Catatkan Penurunan Terbesar Sejak November 2016
Emas naik pada hari Rabu, namun tetap mencatat penurunan bulanan terbesar sejak November 2016, karena investor waspada menjelang data pekerjaan AS yang akan datang yang dapat mengintensifkan kekhawatiran pengurangan pembelian aset the Fed. Spot emas naik 0,4% menjadi $1.768,78, setelah menyentuh level terendah sejak 15 April di $1.749,20 per ons pada hari Selasa.

Minyak Masih Naik Menjelang Rapat OPEC+
Harga minyak melanjutkan rebound pada perdagangan Kamis menjelang pertemuan OPEC+ yang akan membahas tingkat produksi Agustus. Namun begitu, rebound harga minyak tertahan karena kekhawatiran penyebaran virus corona varian Delta. Minyak West Texas Tntermediate (WTI) naik tipis 0,07% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 73,47 per barel. Dinamika yang muncul dalam aliansi, dimana Rusia dan Kazakhstan mengusulkan peningkatan pasokan, namun Arab Saudi dan sekutu Teluk Arab mendukung pendekatan yang lebih hati-hati. OPEC diperkirakan akan mengembalikan pasokan beberapa barel ke pasar pada Agustus. Sementara itu, kegelisahan atas varian virus delta yang menyebar dengan cepat dapat membatasi kenaikan. Harga minyak telah melonjak lebih dari 50% dalam setahun hingga Juni, didukung peluncuran vaksin yang membantu memulihkan mobilitas di pasar energi utama seperti AS, China dan Eropa.

Wall Street Variatif, S&P 500 Cetak Rekor Lagi, Nasdaq Koreksi
Wall Street variatif pada perdagangan hari Rabu, dengan indeks S&P 500 kembali mencapai rekor penutupan tertinggi dalam lima hari berturut-turut karena investor mengakhiri bulan dan kuartal dengan sebagian besar mengabaikan data ekonomi yang positif dan menanti rilis laporan ketenagakerjaan pada Jumat besok. Indeks Dow Jones naik 0,61%, S&P menguat 0,13%, sementara Nasdaq Composite turun 0,17%.

Fokus Hari ini: OPEC+ Meeting, Pidato Lagarde& Bailey, Data AS
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+ akan menggelar rapatnya hari ini. Dalam rapat tersebut, para produsen minyak tersebut diperkirakan akan meningkatkan output di tengah prospek permintaan yang terus pulih. Event lainnya yang tak kalah penting adalah pidato ketua ECB Christine Lagarde dan ketua BoE Andrew. Selain itu ada data ISM dan jobless claims AS.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *