Dolar AS Pulih Berkat Data Jobless Claims AS
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada hari Kamis, pulih dari penurunan sebelumya ketika ketua The Fed Jerome Powell mengatakan kepada Kongres bahwa dia melihat tidak perlu terburu-buru untuk beralih ke kebijakan moneter yang lebih ketat. Indeks dolar menguat 0,2% menjadi 92,603 atas mata uang utama lainnya, setelah sempat jatuh ke level terendah intraday di 92,272 pada awal sesi. Pada hari Rabu, ketua Fed Jerome Powell mengatakan dia yakin kenaikan harga baru-baru ini terkait dengan pembukaan kembali pasca pandemi dan bersifat sementara. Powell menagatakan bahwa The Fed harus tetap fokus untuk membuat
sebanyak mungkin orang kembali bekerja. Greenback kemudian terbantu hari Kamis oleh data yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu karena pasar tenaga kerja terus mendapatkan momentum.
Loonie Jatuh Karena Data Kanada yang Mengecewakan, Penurunan Harga Minyak
Dolar Kanada jatuh ke level terendah tiga bulan atas dolar AS menyusul data ekonomi Kanada yang mengecewakan dan turunnya harga minyak. Kanada kehilangan 294.200 pekerjaan pada bulan Juni, terutama karena penurunan pekerjaan sektor jasa, yang terpukul keras oleh kebijakan pembatasan COVID- 19, menurut data ADP. Loonie melemah 0,8% menjadi 1.2604, terendah sejak 21 April.
Komentar Dovish Powell Angkat Emas ke Level Tertinggi 1 Bulan
Emas meraih level tertinggi satu bulan pada hari Kamis, didorong oleh komentar dovish Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan kekhawatiran terhentinya pemulihan ekonomi global. Emas spot naik 0,1% menjadi $1,829,16 per ons. Pada hari Rabu Powell mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS “masih jauh” dari kemajuan yang ingin dilihat bank sentral sebelum mengurangi stimulusnya.
Minyak Lanjutkan Penurunan di Tengah Kompromi Arab Saudi—UEA
Harga minyak kembali jatuh pada hari Kamis karena kekhawatiran pasokan setelah kesepakatan kompromi antara produsen OPEC terkemuka dan kenaikan stok bahan bakar AS naik. Reuters melaporkan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mencapai kompromi yang akan membuka jalan bagi kesepakatan untuk memasok lebih banyak minyak mentah ke pasar. Harga minyak Brent turun 1,73% menjadi US$73,47 per barel dan WTI AS turun 2,02% menjadi US$71,65 per barel. Stok minyak AS mentah turun untuk minggu kedelapan berturut-turut minggu lalu, namun persediaan bensin dan solar naik meskipun ada penurunan tingkat pemanfaatan kilang, menurut data EIA. Harga minyak juga tertekan setelah data yang menunjukkan bahwa ekonomi China tumbuh sedikit lebih lambat dari yang diharapkan di kuartal kedua, terbebani oleh biaya bahan baku yang lebih tinggi dan wabah Covid-19 baru.
Saham Asia Melemah Menjelang Rapat BoJ
Bursa saham di Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Jumat pagi menjelang rapat regular Bank of Japan (BoJ .Indeks Nikkei 225 memimpin kejatuhan dengan penurunan 1,31% pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix melemah 0,6% dan Kospi Korea Selatan turun 0,49%. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,13%. Di AS, S&P 500 turun 0,33% dan Nasdaq turun 0,7%, sedangkan Dow Jones naik 53,79 poin.
Fokus Hari ini: Retail Sales AS, BoJ Meeting
Hari ini AS akan merilis data retail sales, yang akan mencerminkan kekuatan daya beli, kesehatan ekonomi secara keseluruhan dan kecenderungan naiknya tingkat inflasi. Retail sales AS diperkirakan kontraksi 0,4% di Juni, namun lebih baik dari bulan sebelumnya yang kontraksi 1,3%. Sementara core retail sales diperkirakan tumbuh 0,4%, setelah kontraksi 0,7% di Mei. Sebelum itu, ada BoJ Meeting.