Dolar AS Bertahan Dekat Level Tertinggi 16 Bulan Setelah Penunjukkan Powell
Dolar AS bertahan dekat level tertinggi 16 bulan di Selasa setelah Ketua The Fed Jerome Powell dipilih untuk masa jabatan kedua, memperkuat ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS akan naik pada tahun 2022. Dalam beberapa bulan terakhir, pasar mata uang sebagian besar didorong oleh persepsi tentang langkah yang berbeda di mana bank sentral global mengurangi stimulus era pandemi dan menaikkan suku bunga. Pencalonan kembali Powell, mendukung pandangan bahwa The Fed kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunga pada pertengahan 2022, setelah program pembelian obligasinya dihentikan. Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan aktivitas bisnis AS melambat secara moderat pada November di tengah kekurangan tenaga kerja dan penundaan bahan baku, berkontribusi pada inflasi yang terus melonjak di pertengahan kuartal keempat. Indeks dolar flat di 96,461, setelah mencapai tertinggi 16 bulan di 96,61.
Euro Rebound Setelah Jatuh ke Level Terendah 16 Tahun
Euro naik 0,16% terhadap dolar menjadi $ 1,1251, setelah sebelumnya mencapai level terendah 16-bulan di $ 1,1226. Euro jatuh pada hari Senin karena kekhawatiran atas pembatasan COVID-19 baru di Eropa, dengan Austria memasuki penguncian penuh lainnya dan Jerman mempertimbangkan untuk mengikutinya. Menteri Kesehatan Jerman telah menyerukan pembatasan lebih lanjut pada ruang publik.
Emas Jatuh Karena Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed
Harga emas turun sekitar 1% ke level terendah hampir tiga minggu pada hari Selasa karena pencalonan kembali Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memicu taruhan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan, mengangkat dolar dan imbal hasil Treasury. Spot emas turun 0.9% ke $1,788.51 per ons. Penguatan dolar AS, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Minyak Menguat Karena Perkiraan Efek Pelepasan SPR Hanya Sementara
Harga minyak naik ke level tertinggi satu minggu pada hari Selasa setelah langkah AS dan negara konsumen lainnya untuk melepaskan puluhan juta barel minyak dari cadangan untuk mencoba mendinginkan pasar, gagal memenuhi ekspektasi. AS mengatakan pada hari Selasa akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis dan berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris, untuk mencoba mendinginkan harga setelah produsen OPEC+ berulang kali mengabaikan permintaan untuk memasok lebih banyak minyak mentah. Namun, para analis mengatakan efek pada harga kemungkinan akan sementara, setelah bertahun-tahun penurunan investasi dan pemulihan global yang kuat dari pandemi COVID-19. Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan akan melepaskan 50 juta barel dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS, yang akan mulai memasuki pasar pada pertengahan hingga akhir Desember.
Wall Street Variatif, Nasdaq Jatuh
Wall Street ditutup bervariasi pada hari Selasa, dengan Nasdaq melemah setelah investor melepas Tesla dan saham di sektor Big Tech lainnya dan membeli saham dengan valuasi lebih rendah. Saham Tesla anjlok lebih dari 4% dan MicrosoG turun 0,6%. Keduanya menyeret pergerakan Nasdaq. Rencana kenaikan suku bunga cenderung membuat saham growth stock kurang menarik bagi investor.
Fokus Hari Ini: PMI RBNZ Meeting, IFO Jerman, PDB & PCE AS, FOMC Minutes
Akan banyak agenda pasar yang terjadi hari ini. Dimulai rapat RBNZ, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 bps, menjadi 0,75%. Setelah itu, di Eropa ada survei IFO Jerman. Dilanjutkan dengan rilisan data- data ekonomi AS, diantaranya PDB kuartal 3, yang diperkirakan tumbuh 2,2%. Kemudian core PCE, yang merupakan data inflasi acuan The Fed, yang diperkirakan naik 0,4%. Terakhir adalah FOMC minutes.