Sen. Feb 10th, 2025

Minyak Naik Berkat Rencana AS Untuk Mengisi Kembali Cadangan Minyak Darurat, EIA

Indeks Dolar Menguat Meski Data Ekonomi AS Kurang Mengesankan

Indeks Dolar AS (DXY) naik dalam dua hari terakhir berturut-turut meskipun data yang kurang mengesankan dan kekhawatiran yang membayangi dari sektor perbankan AS, serta berakhirnya plafon utang. Pada hari Senin, Fed Bank Loan Survey menunjukkan temuan yang mengecewakan sementara pemimpin Senat AS dari Partai Demokrat, Schumer, baru-baru ini mengatakan bahwa Ketua DPR Kevin McCarthy dari Partai Republik, menolak untuk menghapus gagal bayar hutang. Lebih lanjut, indeks Optimisme Bisnis Kecil NFIB AS turun ke level terendah sejak 2013, menjadi 89 di bulan April. Meskipun begitu, Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan, seperti dikutip dari Reuters, “The Fed belum mengatakan bahwa mereka tidak akan menaikkan suku bunga.”

Schnabel : “Tidak diragukan lagi, Kita Harus Berbuat Lebih Banyak Untuk Inflasi”

Isabel Schnabel, anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB), menyatakan bahwa tidak ada keraguan bahwa ECB harus mengambil langkah-langkah tambahan untuk mengembalikan inflasi ke target. Ia menyampaikan hal ini pada hari Selasa dalam sebuah pidato di Hessischer Kreis. Schnabel menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga yang lebih lambat memungkinkan ECB untuk menilai dampak dari langkah-langkah yang mereka ambil. Ia mengklarifikasi bahwa inflasi inti belum mengalami perubahan seperti yang diberitakan. Menurutnya, pemangkasan suku bunga tidak mungkin terjadi di masa mendatang.

Emas Menguat Berkat Permintaan Safe Haven

Harga emas menguat berkat permintaan safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan antisipasi investor menjelang data inflasi AS sebagai. Emas spot naik 0,8% pada $ 2.036,56 per ons. Sementara itu, bursa saham turun karena kekhawatiran tentang pemulihan permintaan domestik China setelah data perdagangan China yang lemah, dan kebuntuan atas plafon utang AS.

Minyak Naik Berkat Rencana AS Untuk Mengisi Kembali Cadangan Minyak Darurat, EIA

Harga minyak naik pada hari Selasa, membalikkan penurunan lebih dari 2% di awal sesi, karena pasar mempertimbangkan rencana pemerintah AS untuk mengisi kembali cadangan minyak darurat negara dan mengantisipasi permintaan musiman yang lebih tinggi. Brent naik 0,6% ke $77,44 per barel dan WTI AS naik 0,8%, ke $73,71. Menteri Energi Jennifer Granholm mengatakan bahwa pemerintah dapat mulai membeli kembali minyak mentah untuk Cadangan Minyak Bumi Strategis pada akhir tahun ini setelah Presiden Joe Biden tahun lalu mengarahkan penjualan terbesar dari persediaan tersebut. Sebuah laporan dari Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan permintaan musiman yang lebih tinggi dan produksi yang lebih rendah dari perkiraan juga mendukung harga.

Wall Street Melemah Karena Kekhawatiran Platform Utang AS, Data Inflasi

Dow Jones ditutup turun lebih dari 50 poin pada hari Selasa, sementara S&P 500 dan Nasdaq turun 0,5% dan 0,6%, karena para investor menanti update mengenai negosiasi pagu utang dan data inflasi yang akan dirilis besok. Data CPI yang akan dirilis diperkirakan akan menunjukkan inflasi yang tetap tinggi dengan tingkat bulanan naik 0,4% dan angka utama tetap di 5%. Sementara itu, Presiden Biden akan mengadakan pertemuan hari ini dengan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk memecahkan kebuntuan.

Fokus Hari Ini : CPI AS, EIA & Pidato Jordan (SNB)

Fokus pasar hari ini akan tertuju pada data inflasi AS bulan April, di mana CPI untuk tingkat bulanan diperkirakan naik 0,4%, sementara untuk tingkat tahunan diperkirakan tetap di 5%. Data tersebut akan menjadi petunjuk atas arah suku bunga The Fed. Fokus lainnya adalah adalah cadangan minyak minyak versi EIA, yang diperkirakan turun 2,2 juta barel. Dari Eropa, ada pidato dari gubernur SNB Thomas Jordan.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *