Ming. Sep 8th, 2024

Minyak Naik di Jumat, Namun Turun Dalam Sepekan Karena Kekhawatiran Resesi

Minyak

Dolar AS Alami Penurunan Mingguan Pertama Bulan Ini

Dolar AS tergelincir pada hari Jumat dan membukukan penurunan mingguan pertama bulan ini, setelah para trader mengurangi ekspektasi di mana suku bunga dapat mencapai puncaknya dan mengedepankan pandangan mereka tentang waktu penurunan suku bunga untuk melawan kemungkinan resesi. Faktor signifikan minggu ini adalah jatuhnya harga minyak dan komoditas, yang telah meredakan kekhawatiran inflasi dan memungkinkan pasar ekuitas untuk pulih. Kondisi demikian telah mengikis permintaan safe-haven yang telah mendorong dolar terhadap mata uang utama. Fed Fund future pada hari Jumat memperkirakan probabilitas 73% dari kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Juli. Tetapi untuk bulan September pasar telah sepenuhnya memperhitungkan kenaikan hanya 50-bps. Pamor safe haven dolar juga terkikis setelah data menunjukkan penjualan rumah baru melonjak 10,7% menjadi 696.000 unit bulan lalu. Sementara untuk data bulan Mei direvisi naik menjadi 629.000 unit dari 591.000 unit yang dilaporkan sebelumnya.

Loonie Menguat Berkat Koreksi Dolar AS

Dolar Kanada menguat terhadap greenback pada hari Jumat, dan imbal hasil obligasi pemerintah naik. Loonie diperdagangkan 0,6% lebih tinggi pada C$1,2919 terhadap greenback, setelah bergerak pada rentang 1,2901 hingga 1,3006. Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah Kanada naik 1,1 basis poin menjadi 3,313%. Ementara benchmark Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang serupa naik menjadi 3,1264%.

Meki Jumat Jumat Naik, Ema Masih Dibayangi Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Emas naik hari Jumat karena penurunan dolar AS dan kekhawatiran resesi, namun bayang-bayang kenaikan suku bunga The Fed membuat aset yang tidak menghasilkan di jalur penurunan mingguan. Spot emas naik 0,4% menjadi $1,830.22 per ons, setelah sebelumnya menyentuh level terendah satu minggu di $1,816.10.

Minyak Naik di Jumat, Namun Turun Dalam Sepekan Karena Kekhawatiran Resesi

Harga minyak naik lebih dari $3 per barel pada hari Jumat, didukung oleh pasokan yang ketat, namun masih mencatat penurunan mingguan kedua di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga dapat mendorong ekonomi dunia ke dalam resesi. Pada hari Kamis, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan Powell mengatakan, fokus The Fed untuk membatasi inflasi adalah tanpa syarat dan penguatan pasar tenaga kerja hanya sementara. Komentar ini memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut. Invasi Rusia ke Ukraina memperburuk pasokan yang ketat tahun ini, tepat ketika permintaan telah pulih dari pandemi COVID, dan minyak mendekati level tertinggi sepanjang masa $147 yang dicapai pada 2008. Minyak mentah telah mendapatkan dukungan dari penutupan hampir total produksi di anggota OPEC Libya karena kerusuhan. Pada hari Kamis, menteri perminyakan Libya mengatakan ketua National Oil Corporation menahan data produksi dari dia, meningkatkan keraguan atas angka yang dikeluarkan minggu lalu.

Wall Street Reli Setelah Berkurangnya Kekhawatiran Suku Bunga The Fed yang Agresif

Wall Street menguat pada perdagangan Jumat karena tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan harga komoditas baru-baru ini mengurangi ekspektasi akan rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve. Selama sepekan, indeks S&P 500 naik 6,4%, Dow bertambah 5,4%, Nasdaq naik 7,5%.

Fokus Minggu Ini : Consumer Confidence & PCE AS, Forum Bank Sentral, Inflasi Zona Euro Serangkaian data-data ekonomi AS akan dirilis minggu ini, termasuk kepercayaan konsumen dan PCE, yang akan menunjukkan seberapa tangguh ekonomi AS dalam menghadapi pengetatan agresif Fed. Di Eropa, perhatian akan tertuju pada forum ECB tentang di acara forum bank sentral, dengan pidato dari Ketua Fed Powell, Presiden ECB Lagarde, dan Gubernur BoE Bailey. Juga, ada data inflasi dan pengangguran Zona Euro.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *