Rab. Okt 2nd, 2024

Minyak Naik Setelah Larangan Impor Minyak Rusia, Relaksasi Lockdown China

Loonie Flat Meski BoC Membuka Ruang Kenaikan Suku Bunga Lanjutan

Dolar Kanada (loonie) sedikit berubah atas dolar AS kemarin, menyerahkan kenaikan sebelumnya, karena penguatan greenback, meski Bank of Canada (BoC) membuka pintu untuk laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat. BoC kembali menaikkan suku bunga setengah poin persentase kedua berturut-turut, seperti yang diperkirakan, dan mengatakan siap untuk bertindak “lebih kuat jika diperlukan” untuk membawa inflasi kembali ke target. Loonie turun setelah keputusan tersebut, yang mana analis melihat bahwa hal itu disebabkan oleh penguatan dolar AS menyusul data ISM yang kuat. Dolar AS melonjak atas mata uang utama setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei. Aktivitas manufaktur Kanada juga tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat di bulan Mei, karena perusahaan meningkatkan output untuk memenuhi permintaan yang kuat untuk barang-barang mereka dan tekanan inflasi menunjukkan mereda. Loonie flat di 1,2650, setelah menyentuh level terkuatnya sejak 22 April di 1,2610.

Sterling Jatuh Karena Kekhawatiran Resesi di Inggris, Penguatan Dolar AS

Sterling jatuh karena penguatan dolar pada hari Rabu, dengan investor khawatir tentang prospek pertumbuhan Inggris yang memburuk, meskipun skeptis tentang penurunan pound yang signifikan lebih lanjut. Aktivitas manufaktur Inggris tumbuh pada Mei pada tingkat terlemah sejak Januari 2021, karena produsen barang-barang konsumen berjuang melawan krisis biaya hidup yang memburuk.

Emas Rebound dari Level Terendah Karena Kekhawatiran Inflasi

Harga emas naik dari level terendah dua minggu pada hari Rabu karena investor melihat ke arah logam safe- haven di tengah kekhawatiran atas kenaikan inflasi, terutama karena kenaikan harga bahan bakar, meskipun penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS menahan kenaikan.

Minyak Naik Setelah Larangan Impor Minyak Rusia, Relaksasi Lockdown China

Harga minyak naik pada hari Rabu setelah para pemimpin Uni Eropa menyetujui larangan bertahap terhadap minyak Rusia dan setelah China mengakhiri penguncian COVID-19 di Shanghai, yang dapat meningkatkan permintaan di pasar yang sudah ketat. Minyak mentah Brent menetap di $116,29 per barel, naik 0,6%, sementara WTI AS naik 0,5%, menjadi $115,26. Para pemimpin Uni Eropa pada prinsipnya sepakat pada hari Senin untuk memangkas 90% impor minyak dari Rusia pada akhir tahun ini, sanksi terberat blok itu sejak dimulainya invasi ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus”. Sanksi pada minyak mentah akan bertahap dalam lebih dari enam bulan dan pada produk olahan selama delapan bulan. Di Cina, penguncian ketat COVID-19 di Shanghai berakhir pada hari Rabu setelah dua bulan, mendorong ekspektasi permintaan bahan bakar yang lebih kuat di negara konsumen minyak terbesar tersebut.

Wall Street Kompak Melemah Karena Kekhawatiran Inflasi

Tiga indeks saham utama AS kompak melemah pada akhir perdagangan Rabu, karena investor bertaruh bahwa data ekonomi terbaru tidak akan membantu untuk mendorong Federal Reserve keluar dari jalur siklus kenaikan suku bunga yang agresif untuk menjinakkan inflasi. Indeks Dow Jones turun 0,54% ke 32.813,23, S&P 500 turun 0,75% ke 4.101,23 dan Nasdaq Composite turun 0,72% ke 11.994,46.

Fokus Hari Ini : OPEC+ Meeting, ADP & Jobless Claims AS

OPEC+ akan menggelar rapatnya hari ini untuk menentukan kuota produksi di pasar. Kelompok tersebut diperkirakan tetap mempertahankan kuota di pasar sebesar 432 ribu barel per hari (bph), yang berarti pasokan masih tetap ketat, positif buat harga minyak. Fokus pasar lainnya adalah data ADP AS, yang akan menjadi panduan buat data NFP Jumat nanti. Data AS lainnya adalah jobless claims.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *