Sen. Feb 10th, 2025
Tunggu Hasil FOMC, Dolar AS Lanjutkan Pelemahan

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah atas mata uang utama lainnya pada hari Selasa karena investor menunggu hasil rapat kebijakan The Fed untuk mencari petunnjuk mengenai waktu tapering. Greenback turun 0,263% menjadi 92,362, namun masih dekat dari level tertinggi 3,5 bulan di 93,19 yang dicapai pada

21 Juli. Dalam sebulan terakhir dolar sudah mengalami kenaikan di tengah ekspektasi bahwa ketika pemulihan ekonomi meningkat, The Fed akan mulai mengurangi stimulus moneternya untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Tetapi peningkatan kasus varian Delta COVID-19 bisa merubah pandangan tersebut. The Fed memulai pertemuan dua hari pada hari Selasa, diikuti oleh konferensi pers oleh Ketua Jerome Powell pada hari Rabu. Analis melihat bahwa The Fed akan memberi sinyal ke pasar bahwa mereka telah mendiskusikan ukuran dan bagaimana mengenai tapering, namun mereka masih wait and see.

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan AS dan Negara Maju Lainnya

International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan AS Serikat dan negara-negara maju lainnya karena dukungan fiskal yang berkelanjutan dan akses ke vaksin COVID-19, sementara pada saat yang sama menurunkan proyeksi untuk sejumlah negara berkembang. Secara keseluruhan, IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan global 6% untuk tahun 2021 dalam proyeksi terbarunya.

Emas Naik Usai Dolar AS Jatuh

Harga emas menguat di dekat level kunci $1.800 pada hari Selasa setelah dolar melemah dan imbal hasil riil AS jatuh, meskipun kenaikan dibatasi oleh kehati-hatian investor menjelang pertemuan Federal Reserve, yang dapat memberikan rincian tentang pengurangan stimulus. Spot emas naik 0,2% menjadi $1,800,46. Sedangkan Indeks dolar jatuh 0,3%, menurunkan biaya emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Minyak Stabil Setelah Data API

Harga minyak stabil pada hari Selasa menjelang rilis data inventaris AS, mengimbangi kekhawatiran investor bahwa permintaan global bisa terganggu oleh melonjaknya kasus COVID-19, meskipun pasokan semakin ketat dan tingkat vaksinasi meningkat. Menurut data dari American Petroleum Institute (API) stok minyak mentah AS turun 4,7 juta barel minggu lalu, persediaan bensin turun 6,2 juta barel dan stok sulingan turun 1,9 juta barel. Analis yang disurvei Reuters memperkirakan, stok minyak mentah AS turun sekitar 2,9 juta barel dan stok bensin turun 900.000 barel. Harga stabil setelah laporan API tersebut dan mampu mengikis penurunan. Minyak Brent turun 2 sen menjadi di $74,48 per barel, merupakan penurunan pertama untuk Brent dalam enam hari. Sementara WTI AS turun 0,4% menjadi $71,65, namun memangkas kerugian setelah penutupan, karena pasar bereaksi terhadap data API, dan diperdagangkan pada kisaran $71,89 per barel.

Wall Street Koreksi Menjelang FOMC dan Earning Big Tech

Bursa Wall Street terkoreksi pada akhir perdagangan Selasa, mengakhiri kenaikan beruntun selama lima hari karena investor berhati-hati menjelang rapat kebijakan The Fed dan rilis kinerja saham-saham raksasa teknologi (Big Tech) dan internet. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,24% ke 35.058,52, S&P 500 turun 0,47% ke 4.401,46 dan Nasdaq Composite anjlok 1,21% ke 14.660,58.

Fokus Hari ini: Inflasi Kanada & FOMC Meeting, EIA

Fokus pasar hari ini akan tertuju pada hasil rapat FOMC, yang akan dirilis Kamis dini hari. Dalam rapatnya nanti, The Fed diperkirakan masih tetap mempertahankan suku bunga di kisaran 0-0,25%. Namun yang akan menjadi sorotan pasar adalah pernyataan para pejabat mengenai potensi kapan The Fed akan melakukan tapering. Sebelum FOMC, akan dirilis data inflasi Kanada dan cadangan minyak versi EIA.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *