Aksi Hindar Risiko Angkat Dolar & Yen
Dolar AS dan yen menguat pada hari Selasa karena sentimen pasar berubah menjadi penghindaran risiko di tengah kekhawatiran baru mengenai sektor perbankan dan prospek ekonomi global, yang menjatuhkan euro dari level tertinggi dalam hampir 10 bulan terakhir. Indeks dolar AS naik 0,6% menjadi 101,83, setelah turun lebih dari 4% sejak 8 Maret. Melemahnya data kepercayaan konsumen dan penurunan data manufaktur Federal Reserve semakin menambah daya tarik safe-haven dolar dan yen. Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah sembilan bulan pada bulan April, sebuah survei menunjukkan pada hari Selasa. Conference Board merilis indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 101,3 – terendah sejak Juli 2022 – dari revisi 104,0 pada bulan Maret. Kedua survei tersebut mengabaikan data penjualan rumah baru yang naik di atas 9,6% pada bulan Maret, tertinggi satu tahun di 683.000.
Euro Koreksi Setelah Bukukan Kenaikan Lebih dari 1% di April
Euro turun 0,7% terhadap dollar menjadi $1,0969, setelah naik 1,2% di bulan April dan lebih dari 4% sejak pertengahan Maret. Anggota dewan ECB Isabel Schnabel mengatakan kepada Politico bahwa kenaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) bukanlah sesuatu yang mustahil dan akan bergantung pada data – terutama angka inflasi yang akan dirilis dua hari sebelum pertemuan Mei. Di tempat lain, sterling turun 0,6% pada $1,2403, namun tetap dekat level tertinggi 10 bulan di $1,2545 yang dicapai pada awal bulan ini.
Emas Naik Meski Dolar Menguat
Harga emas naik pada hari Selasa setelah imbal hasil Treasury yang turun tajam mengimbangi tekanan penguatan dolar, sementara para investor menunggu sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis pada akhir pekan ini yang dapat mempengaruhi sikap kenaikan suku bunga Federal Reserve. Emas spot naik 0,7% menjadi $ 2.002,32 per ons. Saingan safe-haven lainnya, dolar AS naik 0,5%, membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli non dolar, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun turun ke level terendah sejak Maret.
Minyak Turun ke Level Terendah Bulan Ini Karena Kekhawatiran Resesi, Penguatan Dolar AS
Harga minyak turun 2% ke level terendah bulan ini hari Selasa karena kekhawatiran yang semakin dalam akan perlambatan ekonomi dan penguatan dolar AS, mengimbangi harapan akan permintaan China yang lebih kuat. Minyak mentah Brent turun 2,4% ke $80,77 per barel dan WTI AS turun 2,2%ke $77,07, terendah bulan ini. Kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir di bulan April, menambah kekhawatiran akan terjadinya resesi sehari setelah pemberi pinjaman regional First Republic melaporkan adanya penarikan deposito lebih dari $100 miliar, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya krisis perbankan. Para trader minyak juga khawatir bahwa margin penyulingan yang lemah secara global dapat memaksa para penyuling untuk membatasi pembelian minyak.
Kekhawatiran Krisis Perbankan Menguat, Wall Street Terjungkal
Saham-saham AS ditutup melemah pada hari Selasa karena para investor mencerna hasil laporan keuangan perusahaan-perusahaan terbaru untuk mendapatkan petunjuk mengenai kesehatan ekonomi AS. First Republic anjlok 49,4% setelah melaporkan bahwa deposito menyusut 41% menjadi $104,5 miliar pada kuartal terakhir, yang memicu kembali kekhawatiran akan krisis perbankan.
Fokus Hari Ini : CPI Australia, Gfk consumer confidence Jerman, Durable Goods Orders AS
Australia akan merilis data CPI tahunan, yang diperkirakan melandai menjadi 6,5% di Maret, dibanding bulan sebelumnya 6,8%. Inflasi yang melandai akan memperkuat RBA untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga. Sementara di Eropa, ada Gfk consumer confidence Jerman untuk bulan Mei, yang diperkirakan minus 27,9. Beralih ke AS, akan dirilis data durable goods orders, yang diperkirakan turun 0,2% di Maret.