Rab. Des 4th, 2024

Minyak Turun Setelah Penutupan di Tengah Berita Perundingan AS-Iran

Minyak

Dolar AS Turun Setelah FOMC Minutes

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun pada hari Rabu ke level terendah sejak Jumat setelah dalam FOMC minutes para pejabat The Fed tidak menetapkan waktu kecepatan kenaikan suku bunga. Dalam minutes tersebut disebutkan para pejabat Fed sepakat bahwa, dengan inflasi yang tinggi dan lapangan kerja yang kuat, sudah waktunya untuk memperketat kebijakan moneter, namun keputusan tersebut akan tergantung pada rapat-rapat berikutnya. Analis melihat bahwa FOMC minutes tersebut tidak se-hawkish yang dikhawatirkan pasar. Hal ini tercermin dari aksi jual dolar AS secara moderat. Di awal pekan, Presiden Fed St. Louis James Bullard mengulangi seruan untuk kenaikan suku bunga Fed yang lebih cepat, dan data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, termasuk data penjualan ritel AS hari Rabu telah mendukung pandangan itu. Ekspektasi tersebut telah mendukung dolar akhir-akhir ini. Indeks dolar AS turun 0,3%.

Poundsterling Menguat Setelah Data Inflasi Inggris

Poundsterling terakhir diperdagangkan di $1,3593, naik 0,44% pada hari Rabu. Data sebelumnya menunjukkan inflasi Inggris mencapai level tertinggi hampir 30 tahun di 5,5%. Bank of England (BoE) telah menaikkan suku bunga dua kali sejak Desember, dan pasar keuangan memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada 17 Maret setelah pertemuan BoE berikutnya.

Emas Menguat Setelah Konflik Rusia-Ukraina Kembali Memanas

Emas naik 0,9% pada hari Rabu setelah AS mengatakan Rusia masih menghimpun pasukan di  sekitar Ukraina. Menlu AS Antony Blinken mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia telah memindahkan unit-unit penting lebih dekat ke perbatasan Ukraina, meskipun Moskow bersikeras bahwa itu akan ditarik kembali.

Minyak Turun Setelah Penutupan di Tengah Berita Perundingan AS-Iran

Harga minyak naik lebih dari 1% pada perdagangan sesi sebelumnya karena investor mempertimbangkan pernyataan yang saling bertentangan tentang kemungkinan penarikan beberapa pasukan Rusia dari Ukraina. Kontrak berjangka jatuh setelah penutupan pasar, setelah pejabat AS dan Iran mengatakan mereka lebih dekat dengan kesepakatan tentang pengembangan senjata nuklir, yang memungkinkan untuk meningkatkan penjualan minyak global. Sementara itu, sikap Rusia yang mengancam terhadap Ukraina telah mendominasi pasar minyak selama beberapa minggu, dengan kekhawatiran bahwa gangguan pasokan dari produsen utama di pasar global yang ketat dapat mendorong harga minyak ke level US$ 100 per barel. Di sisi lain, minyak juga didukung oleh data mingguan yang menunjukkan permintaan bahan bakar AS bertahan pada rekor tertinggi. Sementara persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pusat penyimpanan dan titik pengiriman untuk kontrak berjangka AS, turun ke level terendah sejak September 2018.

Wall Street Variatif, S&P 500 Mampu Menguat

Wall Street rebound dari posisi terendah dengan indeks S&P 500 berhasil menguat. Namun, dua indeks utama lainnya masih melemah usai rilis risalah Federal Reserve keluar. Pada akhir perdagangan Rabu, indeks Dow Jones turun 54,57 poin, atau 0,16%, menjadi 34.934,27, S&P 500 menguat 3,94 poin, atau 0,09%, menjadi 4.475,01 dan Nasdaq Composite koreksi 15,66 poin, atau 0,11%, menjadi 14.124,10.

Fokus Hari Ini : Data Ketenagakerjaan Australia, Jobless Claims AS, Pidato Bullard

Pagi ini Australia telah merilis data ketenagakerjaan di bulan Januari, di mana tingkat pengangguran tetap berada di angka 4,2%. Di Eropa, ada ECB Economic Bulletin. Memasuki pasar AS, Kanada akan merilis data ADP Non-Farm Employment Change. AS akan merilis data Philly Fed Manufacturing Index, jobless claims, dan data perumahan. Kemudian ada pidato anggota The Fed James Bullard, yang dikenal hawkish.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *