Varian Covid-19 Baru Ditemukan, Mata Uang Safe Haven Diburu
Berita tentang varian virus corona baru yang berpotensi resisten terhadap vaksin saat ini membuat investor bergegas memburu safe haven yen Jepang dan franc Swiss pada hari Jumat. Penguatan yen dan franc datang di tengah pelemahan pada mata uang yang sensitif pertumbuhan, seperti dolar Australia dan crown Norwegia, meskipun volume yang lebih tipis setelah liburan Thanksgiving Amerika Serikat (AS) pada Kamis membuat pergerakan pasar lebih bergejolak. Sedikit yang diketahui tentang varian COVID-19 baru, yang terdeteksi di Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong. Tetapi para ilmuwan menganggapnya memiliki kombinasi mutasi yang tidak biasa, yang mungkin membuatnya mampu menghindari respons imun dan lebih menular. Penguatan yen, franc dan euro mendorong indeks dolar turun 0,5% di 96,28, setelah sempat raih level 96.938 pada hari Rabu, tertinggi dalam hampir 17 bulan.
Pound Sempat Jatuh DI Bawah 1.3300 Jumat Lalu
Sterling sempat melemah di bawah $ 1,33 hari Jumat untuk pertama kalinya sejak Desember 2020 karena varian COVID-19 baru yang digambarkan sebagai sentimen paling mengkhawatirkan memukul di pasar global. Pound kemudian pulih kembali di atas $ 1,33 tetapi turun 0,8% atas euro. Sterling telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena kekecewaan pasar terhadap BoE yang tidak menaikkan suku di bulan ini.
Sempat Reli Lebih Dari 1%, Emas Flat
Emas stabil pada hari Jumat, rehat setelah reli lebih dari 1% dipicu oleh permintaan ke safe-haven karena kekhawatiran atas varian virus corona baru memukul aset berisiko. Spot emas naik 0,2% menjadi $1.791,97. Namun, aksi jual terhadap harga komoditas akhirnya membuat kenaikan emas terpangkas, meski penurunannya dibatasi oleh penguatan dolar dan imbal hasil obligasi AS
Minyak Anjlok Karena Kekhawatiran Varian Baru Covid-19
Harga minyak anjlok pada hari Jumat, mencatatkan penurunan harian terbesar sejak April 2020, karena kekhawatiran varian baru Covid-19), serta surplus pasokan dapat membengkak pada kuartal pertama tahun depan. Minyak Brent ambles lebih dari 8% selama sepekan dan WTI AS anjlok 13,1%. Minyak turun bersamaan dengan pasar ekuitas global di tengah kekhawatiran varian Covid-19 baru, yang dikhawatirkan bisa meredam pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar. AS, Kanada, Inggris, Guatemala, dan negara-negara Eropa termasuk di antara mereka yang membatasi perjalanan dari Afrika selatan, tempat varian itu terdeteksi. OPEC+ juga memantau perkembangan seputar varian tersebut, sumber mengatakan pada hari Jumat, dengan beberapa mengungkapkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat memperburuk prospek pasar minyak kurang dari seminggu sebelum pertemuan untuk menetapkan kebijakan.
Kekhawatiran Varian Baru Covid-19 Hantam Wall Street
Wall Street ditutup jatuh di akhir pekan, dengan Dow dan S&P 500 mengalami penurunan persentase satu hari terbesar dalam beberapa bulan, dipicu kekhawatiran varian virus corona (Covid-19). Indeks Dow Jones anjlok 905,04 poin atau 2,53% menjadi 34.899,34, S&P 500 jatuh 106,84 poin atau 2,27% ke 4.594,62; dan indeks Nasdaq Composite amblas 353,57 poin atau 2,23% menuju 15.491,66.
Fokus Minggu Ini: Data Ketenagakerjaan AS, Powell, OPEC+ Meeting, PMI Global
Fokus minggu ini akan tertuju pada data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat, yang mungkin akan menunjukkan pemulihan lanjutan di pasar tenaga kerja. Fokus lainnya adalah testimoni Ketua Fed Jerome Powell di depan Kongres dan pertemuan OPEC+, yang akan membahas kuota produksi. Serangkaian data ekonomi juga akan dirilis, termasuk PMI global, PDB Q3 untuk Australia dan Kanada, serta inflasi Zona Euro.