Sen. Nov 11th, 2024

Pernyataan Powell Kurang Hawkish, Dolar AS Melamah

DOLLAR

Tidak Ada Kejuatan Dari Jerome Powell di Konggres, Wall Street Naik

Bursa saham AS menguat dimana indek Nasdaq memimpin kenaikan karena investor tampak lega bahwa pernyataan Ketua Feder- al Reserve Jerome Powell di Kongres tidak memberikan kejutan besar. Ia mengatakan bahwa The Fed akan tetap bertekad untuk memastikan inflasi yang tinggi tidak menjadi “lebih kuat”. Ditambahkan olehnya bahwa alih-alih mengurangi pertumbuhan lapan- gan kerja, pengetatan kebijakan diperlukan untuk menjaga ekspansi ekonomi. Data awal, indek S&P 500 naik 42,58 poin, atau 0,93%, berakhir pada 4.713,61 poin, Nasdaq naik 208,85 poin, atau 1,41%, menjadi 15.153,89. Dow Jones naik 186,58 poin, atau 0,52%, menjadi 36.255,45.

Pernyataan Powell Kurang Hawkish, Dolar AS Melamah

Dolar melemah terhadap pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengisyaratkan bahwa Fed akan menormalkan kebijakan, meski ia belum membuat keputusan terkait hutang yang hampir $9 triliun. Ia menyampaikan bahwa mereka masih memperdebatkan pendekatan untuk mengurangi neraca Fed, dan mengatakan kadang-kadang perlu dua, tiga atau empat pertemuan bagi mereka untuk membuat keputusan seperti itu. Secara keseluruhan, pernyataan Powell dianggap kurang hawkish da- ripada yang diperkirakan, dibandingkan dengan komentar baru-baru ini dari beberapa pejabat Fed lainnya. Akibatnya, indeks dolar turun 0,32% pada 95,627. Aussie yang sensitif terhadap terjadinya risk appetite naik 0,6%, dibantu oleh data yang menunjukkan penjualan ritel melampaui perkiraan untuk bulan kedua berturut-turut di bulan November. Poundsterling naik 0,36% dan menyen- tuh level tertinggi terhadap dolar dalam hampir 10 minggu, oleh ekspektasi bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Harga Emas Naik, Bertahan Diatas $1800

Harga emas tetap terperangkap di sekitar $1.800 per ounce karena investor memperkirakan Federal Reserve akan secara agresif memperketat kebijakan moneternya hingga tahun 2022 guna memerangi tekanan inflasi yang meningkat. Disisi lain, rencana pengetatan bank sentral tersebut dianggap sedikit terlalu ambisius, yang dapat mendukung kenaikan harga emas dalam jangka pendek. Diyakini, bahwa The Fed bisa menaikkan empat kali kenaikan suku bunga tahun ini, dimana langkah pertama mungkin di bulan Maret. Sementara pernyataan lain dari bank sentral AS menunjukkan bahwa mereka juga tidak hanya ingin mengakhiri pem- belian obligasi bulanan pada bulan Maret, tetapi juga dapat mulai mengurangi utang sebelum akhir tahun. Harga emas diyakini masih akan tetap positif di semester pertama tahun ini dengan potensi melewati $ 1.850 per troy ons dalam waktu dekat. Mes- kipun ada posisi spekulatif bearish yang signifikan. kenaikan lain dalam CPI AS dapat menghasilkan reaksi bullish pada emas batan- gan, dan harga emas dapat terus menelusuri kembali penurunan dari tertinggi November ($1877) jika menembus kisaran pem- bukaan untuk Januari.

Harga Minyak Melonjak, Cadangan OPEC+ Akan Menyusut

Harga minyak melonjak lebih dari 3% sebelum laporan data persediaan minyak mentah oleh API. Harga minyak WTI pada pukul 23:54 WIB WTI diperdagangkan naik $3,04 per barel pada $81,27. Minyak Brent diperdagangkan naik $2,76 per barel di $83,63 tertinggi tahun ini. Sebelumnya, ada kekhawatiran bahwa Omicron meragukan efek permintaan minyak jangka pendek, terutama dengan China, yang memiliki kebiasaan secara agresif mengunci wilayah yang terinfeksi untuk memperlambat penyebaran virus. Tetapi pada hari Selasa, perhatian pasar telah berayun ke arah lain di tengah laporan bahwa kapasitas cadangan OPEC+ akan me- nyusut ke paruh kedua tahun ini karena secara bertahap meningkatkan target produksi antara sekarang dan kemudian pada ting- kat tambahan 400.000 barel per hari setiap bulan.

Fokus Pasar : Data CPI AS

Indek Harga Konsumen AS (CPI) naik pada tingkat tahunan tercepat sejak 1982. Kenaikan CPI tahunan diperkirakan akan mendeka- ti 7% pada pengumuman hari ini, dari 6,8% per tahun di bulan November. Angka CPI AS dianggap bisa mempengaruhi bank sentral dalam rencana menaikkan suku bunganya. Bukti pertumbuhan harga yang lebih kuat dapat mendorong FOMC untuk menerapkan suku bunga yang lebih tinggi selama beberapa bulan mendatang karena CPI inti diperkirakan akan menunjukkan dinamika yang serupa.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *