Pasar Tenaga Kerja AS Masih Kuat, Prospek Bisnis Melemah, Pasar Properti Mendingin
Pasar tenaga kerja AS masih kuat setelah klaim pengangguran dilaporkan lebih baik dari perkiraan di 214.000. Kuatnya pasar tena- ga kerja AS mendukung gagasan bahwa Fed dapat tetap melakukan pengetatan agresif. Sementara Prospek bisnis menurut laporan Fed Philladelphia adalah lemah tetapi tidak seburuk survei Empire State dari Fed New York di awal minggu. Aktivitas man- ufaktur melemah. Pasar perumahan terus mendingin. Penjualan rumah bekas yang ada telah menurun selama delapan bulan ber- turut-turut. Penjualan rumah bekas turun 1,5% ke laju tahunan 4,71 juta pada bulan September, mendekati perkiraan 4,70 juta.
Bursa Saham AS Turun, Investor Yakin Fed Bisa Agresif Lebih Lama
Bursa saham AS ditutup turun setelah terjadi kenaikan yield Obligasi AS dimana investor menimbang bahwa Fed dapat memper- tahankan kebijakan agresifnya lebih lama dari yang mereka harapkan. Pernyataan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker bahwa mereka akan “terus menaikkan suku bunga untuk sementara waktu.” Indek Dow Jones turun 90,22 poin, atau 0,3%, ke 30.333,59, S&P 500 turun 29,38 poin, atau 0,80%, ke 3.665,78 dan Nasdaq turun 65,66 poin, atau 0,61%, ke 10.614,84.
PM Liz Truss Mundur, Poundsterling Menguat
Poundsterling menguat setelah PM Inggris Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya. Truss menjalankan kampanye yang memiliki visi untuk pajak rendah, ekonomi pertumbuhan tinggi yang akan memanfaatkan kebebasan Brexit. Rencana itu menjadi bumerang baginya, dan dia akan tercatat dalam buku-buku sejarah sebagai perdana menteri dengan kekuasaan terpendek di Inggris. Diyakini, penggantinya adalah Mantan Menkeu Rishi Sunak. Sementara Menkeu Jeremy Hunt mengisyaratkan bahwa dia tidak akan maju dalam kontes kepemimpinan Inggris, tetapi dia mungkin hanya menunggu sampai dia dapat menemukan mitra yang tepat untuk memastikan tiketnya memiliki peluang untuk bertahan. Kerusuhan politik di Inggris tidak akan hilang dalam wak- tu dekat sampai kita memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa yang akan memimpin dan apa yang akan menjadi agenda mereka. Pertanyaan lain yang muncul adalah bagaimana Skotlandia akan melanjutkan upaya referendumnya.
Harga Minyak Reli Setelah China Isyaratkan Pengurangan Masa Karantina
Harga minyak reli oleh harapan bahwa China akan mengurangi masa karantina COVID dan karena pengumuman Gedung Putih tentang bagaimana mereka akan mengisi kembali SPR. Pemerintah Biden bermaksud untuk membeli minyak mentah WTI di kis- aran $67-72 per barel, yang berarti minyak harus tetap didukung jika China tidak mengalami kemunduran besar akibat COVID. Minyak WTI akan mulai membentuk kisaran sedikit di atas level $90, dengan kenaikan sementara dibatasi pada level $100.
Harga Emas Rebound Oleh Pelemahan Dolar AS, Terimbas Gejolak Politik Inggris
Harga emas rebound karena dolar melemah oleh gejolak politik Inggris yang mendorong poundsterling naik dan karena intervensi BOJ yang tidak memiliki pilihan lain selain melakukan pembelian JGB tambahan yang tidak terjadwal. Pasangan USD/JPY menguji level 150, memberi lebih banyak tekanan pada Jepang untuk campur tangan. Emas masih berjuang melawan arus keluar yang stabil dari ETF yang berbasis emas dan tren itu akan membatasi kenaikan harga emas dalam jangka pendek. Hanya masalah waktu saja sebelum Emas bisa turun kembali, dimana saat ini stabil karena tampaknya akan membutuhkan katalis baru untuk mengirim harga di bawah level psikologis $1600.
Fokus Pasar :
Tingkat Kepercayaan Konsumen Ingris diperkirakan mengalami penurunan dari (-49) menjadi (-52). Angka penjualan ritel di- perkirakan naik tipis dari (-5.4%) menjadi (-5%). Sementara penjualan ritel diluar bahan bakar, diperkirakan naik dari (-5%) menjadi (-4.1%). Hasil yang sesuai ekpekstasi akan mendorong positif bagi Poundsterling. Angka perumahan baru Kanada diperkirakan da- tar pertumbuhannya diangka 6.9%.
Sementara angka penjualan ritel dari bulan ke bulan diperkirakan akan naik dari (-2.5%) menjadi 0.2%. Hasil yang sesuai ekspektasi atau lebih baik, dapat menguatkan Dolar Kanada.
Data sekilas tingkat kepercayaan konsumen Zona Euro diperkirakan akan memburuk, dari (-28.8) menjadi (-30). Hasil yang sesuai ekpektasi atau lebih besar lagi angkanya akan memberikan dampak negatif bagi Euro.