Rebound dolar AS atas mata uang utama terhenti pada hari Rabu setelah bank sentral Kanada (BoC) mengisyaratkan pihaknya dapat memulai kenaikan suku bunga pada tahun 2022 dan mengurangi program pembelian asetnya. Indeks dolar turun 0,1%, setelah sempat naik sebanyak 0,24%. Greenback telah jatuh sekitar 1% terhadap dolar Kanada. Sebelumnya, dolar AS telah pulih dari level terendah tujuh minggu terhadap mata uang utama karena melemahnya pasar saham, yang dipicu oleh kebangkitan kembali kasus COVID-19 di India dan Jepang. Rebound dolar terjadi di saat yield obligasi AS turun karena investor mempertimbangkan kembali berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum inflasi memaksa Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneter dan penurunan saham dan minyak pada Selasa karena prospek pemulihan ekonomi global yang lebih lambat menyusul lebih banyak kasus COVID-19 di dunia.
Loonie Menguat Setelah BoC Meeting
Dolar Kanada melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2020 atas greenback pada hari Rabu karena investor menyambut baik langkah BoC untuk menarik kembali dukungan darurat bagi perekonomian. BoC mengisyaratkan bahwa pihaknya dapat mulai menaikkan suku bunga pada akhir 2022 dan memangkas pembelian obligasi menjadi C $3 miliar per minggu dari C $ 4 miliar.
Emas Naik Berkat Turunnya Yield Obligasi AS
Harga emas melonjak 1% pada hari Rabu, didorong oleh penurunan imbal hasil US Treasury. Harga emas spot naik 0,8% menjadi US$1.791.51, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di US$1.797.41. Sementara Harga emas berjangka AS naik 0,7% menjadi $ 1.790.40. Tolok ukur imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun di bawah 1,6%, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
Minyak Turun Setelah Data EIA, Kasus COVID-19 di India
Harga minyak turun dalam dua hari ke level terendah dalam seminggu pada hari Rabu setelah cadangan minyak AS naik secara mengejutkan, serta kekhawatiran melonjaknya kasus Covid-19 di India akan menurunkan permintaan bahan bakar importir minyak terbesar ketiga di dunia. Harga minyak mentah Brent turun 2,0% menjadi US$65,27 per barel. Sementara minyak WTI untuk Juni ditutup turun 2,11% menjadi US$ 61,35 per barel. Data dari Energy Information Administration (EIA) AS menunjukkan Stok minyak mentah AS secara tak terduga naik tipis pekan lalu, mengonfirmasi data oleh API sehari sebelumnya. Persediaan minyak mentah naik 594.000 barel menjadi 493 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3 juta barel. Sementara itu, India, pengguna minyak terbesar ketiga di dunia, pada hari Rabu melaporkan rekor peningkatan lain dalam jumlah kematian harian akibat Covid-19.
Wall Street Rebound Setelah 2 Hari Turun
Tiga indeks saham utama Wall Street berhasil rebound pada perdagangan Rabu, setelah penurunan dua hari. Aksi beli melanda saham-saham yang paling sensitif terhadap pemulihan ekonomi. Indeks Nasdaq Composite bertambah 1,19% menjadi 13.950,22, Dow Jones Industrial Average naik 0,93% menjadi 34.137,31 dan S&P 500 naik 0,93% pada 4.173,42.
Fokus Hari ini : ECB Meeting & Jobless Claims AS
Hari ini giliran European Central Bank (ECB) yang akan menggelar rapatnya. ECB diperkirakan tetap mempertahankan kebijakannya saat ini. Namun, Pasar akan berfokus pada pernyataan suku bunga dan komentar tentang inflasi atau program pandemi darurat. Jika ada nada dovish, mungkin akan melemahkan euro. Selain ECB meeting, fokus pasar lainnya adalah data jobless claims AS yang diperkirakan naik 607 ribu.