Jum. Des 6th, 2024

Risk Off Mendorong Dolar AS Naik, Pasar Nantikan Ekonomi Lainnya

dollar

Ribuan Warga China Masih Turun Ke Jalan

Protes penguncian telah membuat ribuan orang turun ke jalan di kota-kota besar di seluruh China dalam beberapa hari terakhir. Rakyat yang kelelahan mempertanyakan kebijakan Beijing atas berapa lama lagi mereka harus menanggung kebijakan nol-Covid Xi Jinping. Ini menjadi satu ujian politik terbesar Presiden Xi, dan PKT yang berusaha untuk menegosiasikan kemarahan public yang meningkat dan ketakutan yang mengakar terhadap Covid, yang semuanya telah menjungkirbalikkan prospek ekonomi global dan menambahkan elemen ketidakpastian baru di atas perang Ukraina, krisis energi dan inflasi.

Bursa Saham AS Ditutup Beragam, Investor Tunggu Pidato Powell

S&P 500 turun setelah Apple dan Amazon merugi. Penurunan terjadi menjelang pidato Jerome Powell. Data inflasi baru-baru ini menunjukkan sedikit penurunan harga, diyakini akan menyebabkan Fed untuk mengurangi skala kenaikan suku bunga. Investor masih fokus pada protes pembatasan COVID-19 di China. Demo inilah yang mempengaruhi saham Apple, karena pabrik iPhone terbesar berada di China. Saham Apple turun 2,1%. Sementara Amazon, Nvidia dan Tesla masing-masing kehilangan lebih dari 1%. Indek S&P 500 turun 0,16% ke 3.957,60. Nasdaq turun 0,59% ke 10.983,78 sementara Dow Jones 0,01% ke 33.852,13 poin.

Risk Off Mendorong Dolar AS Naik, Pasar Nantikan Ekonomi Lainnya

Indek Dolar AS (DXY) naik di atas barikade krusial 106,75 karena dorongan risk-off tetap aktif untuk beberapa aset berisiko terten- tu. Sementara imbal hasil Treasury AS 10-tahun meraung kembali secara dramatis di atas 3,75% karena pembuat kebijakan Fed mengharapkan tidak ada perlambatan dalam laju kenaikan suku bunga karena satu laporan inflasi bulanan yang baik tidak cukup untuk menanamkan kepercayaan.

Kenaikan Harga Emas Tertahan Di Level Resisten Kuat $1760

Upaya penguatan tertahan kuat, harga emas diperdagangkan pada kisaran $1750-60. Harga sempat naik bahkan saat Dolar AS dan imbal hasil obligasi juga naik, namun kemudian ditutup lebih lemah karena para pedagang bersiap untuk pidato Jerome Powell. Ada sentimen beragam seputar meredanya kerusuhan di China terkait pembatasan virus corona. Pedagang masih khawatir dengan data penting AS lainnya termasuk laporan Nonfarm Payrolls. NFP kemungkinan terus melambat secara bertahap tetapi masih naik dengan kuat di bulan November, turun hanya sedikit di bawah rata-rata tiga bulan sebesar 290 ribu. Tingkat Pengangguran kemungkinan tetap tidak berubah di 3,7%, dan pertumbuhan upah diperkirakan telah melambat menjadi 0,3% dari bulan ke bulan setelah meningkat menjadi 0,4% di bulan Oktober. Sejumlah katalis dapat menurunkan permintaan emas, kombinasi dari sen- timen pernyataan Fed bernada hawkish dan pembukaan kembali China diperkirakan akan mempengaruhi kenaikan Dolar AS dan mencabut emas sebagai asset safe haven.

OPEC+ Siap Kurang Produksi Saat Minyak Rusia Di Embargo Eropa, Harga Bergerak Naik

Minyak WTI naik lebih dari 2,45% dengan diperdagangkan berkisar antara $76 -79 sejauh ini. Pasar terlihat masih berisiko melemah di tengah volume perdagangan yang ringan menjelang akhir bulan ini. Pasar berharap China dapat melonggarkan ke- bijakan nol-Covid. Pemerintah China sendiri mengumumkan akan meningkatkan vaksinasi Covid-19 sambil mundur dari kebijakan karantina. Jerman telah mengeluarkan peringatan bahwa mereka tidak dapat mengesampingkan kemacetan pasokan saat embar- go minyak Rusia mulai berlaku 5 Desember ini. OPEC juga tampaknya mengurangi produksi sejalan dengan kesepakatannya untuk memangkas produksi.

Fokus Pasar :

Data ADP AS akan sangat krusial, diperkirakan lapangan pekerjaan sektor swasta akan sedikit turun menjadi hanya sebesar 200 ribu vs. 239 ribu pada bulan Oktober.

Lowongan kerja JOLTS Oktober juga akan dilaporkan mencapai 10,35 juta vs 10,717 juta pada bulan September. Juga, rilisan data ekonomi AS penting lainnya seperti PDB, Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, dan Beige Book dari Fed.

Jerome Powell juga akan berbicara di acara Brookings Institution tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja. Investor akan mencari petunjuk tentang kapan Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *