Selasa 14 April 2020
Download / Lihat :
Daily Bulletin / Market Summary / Trading Idea PDF
Dollar AS bergerak mendatar kemarin di tengah tipisnya volume perdagangan karena sebagian besar pasar Eropa tutup dalam perayaan Paskah. Pelemahan euro, serta mata uang berbasis komoditas membuat daya dorong atas greenback, namun dollar masih melemah atas poundsterling. Pasar keuangan masih dibayangi oleh kekhawatiran penyebaran virus corona, yang menyeret ekonomi global ke jurang resesi, mendorong pamor dollar AS sebagai safe haven. Namun berita yang menyebutkan turunnya beberapa jumlah kasus di Eropa telah meningkatkan risk appetite, mengurangi pamor safe haven dollar tersebut. Indeks dollar menguat tipis 0,04% menjadi 99.49.
USD/CAD jatuh ke level terendah satu bulannya kemarin, bahkan ketika loonie tertekan oleh penurunan harga minyak karena investor mengabaikan pemangkasan output OPEC+. USD/CAD turun 0.44% menjadi C$1.3893, terendah sejak 16 Maret. Loonie akan menjadi fokus minggu ini menjelang rapat regular Bank of Canada (BoC) besok, yang diperkirakan akan mengumumkan program stimulus.
Harga emas naik ke level tertinggi 7,5 tahun kemarin karena faktor safe haven di tengah dilema di bukanya kembali aktifitas ekonomi AS dengan risiko meningkatnya infeksi Covid-19. Emas reli minggu lalu setelah setelah the Fed mengumumkan mega stimulus sebesar $2,3 triliun. Emas juga naik ketika Presiden Trump mengatakan akan segera memutuskan kapan warga negara AS akan kembali bekerja, meski Gubernur New York mengatakan Andrew Cuomo mengatakan bahwa dia lebih suka menunggu sinyal jelas dari paramedis.
Harga minyak gagal terangkat kemarin meski para produsen minyak sudah menyepakati pemangkasan produksinya besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk mengembalikan keseimbangan pasar yang kehilangan permintaan akibat pandemi Covid-19, serta melimpahnya pasokan global. Sehari setelah OPEC+ sepakat memangkas produksi sebesar 9,7 juta bph, yang akan dimulai bulan Mei dan Juni, harga minyak cenderung flat. Pemangkasan tersebut hampir sama dengan 10% dari pasokan global. Baik minyak jenis Brent, maupun WTI sudah turun sekitar 50% sepanjang tahun ini. Negara-negara G20 telah didesak untuk mengurangi kelebihan pasokan, di mana produsen non-OPEC diperkirakan akan berkontribusi pada pengurangan produksi sebesar 5 juta barel bph, namun komitmen tersebut masih rendah setelah pembicaraan anatara para Menteri Perminyakan G20 dengan Arab Saudi. Kemarin harga minyak di tutup bervariasi karena pelaku pasar menyambut baik upaya OPEC+ tersebut, namun masih mempertanyakan keefektifitasnya. Minyak WTI turun 1,5% menjadi $22,41, sementara Brent naik 0,8% menjadi $31,74.