Dolar Naik Dalam 2 Hari Setelah Data CPI AS
Dolar AS naik ke level tertinggi hampir 16 bulan atas euro dan mata uang utama lainnya pada hari Kamis, setelah data inflasi AS terpanas dalam 30 tahun mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari perkiraan. Data pada hari Rabu menunjukkan bahwa harga konsumen (CPI) AS naik bulan lalu pada laju tahunan tercepat sejak 1990 memicu spekulasi bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan karena para trader mulai mempertanyakan keyakinan The Fed bahwa inflasi tinggi saat ini adalah “sementara.” Indeks dolar naik dalam dua hari beruntun, menyentuh level di 95,197, tertinggi sejak 22 Juli 2020. Terakhir indeks naik 0,36% pada 95,1630. Sementara itu, euro turun 0,28% ke $1.1446, setelah menyentuh $1,1430, terendah sejak Juli 2020. Sementara Sterling turun 0,31% ke $1.333, meski data PDB Inggris dirilis lebih baik dari perkiraan.
Swiss Franc Masih Jadi Safe Haven
Swiss franc terus diminati sebagai investasi safe haven karena ketidakpastian pasar tetap tinggi karena pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, menurut salah satu anggota gubernur Bank Nasional Swiss (SNB) Andrea Maechler pada hari Kamis. Maechler mengatakan “Kenyataannya adalah, kami terus memiliki mata uang safe-haven,”. “Ketidakpastian tetap tinggi, sebagian besar karena krisis COVID yang masih ada.”
Emas Masih Bertahan Pada Level Tertinggi 5 Bulan
Emas mendekati level tertinggi lima bulan yang disentuh di sesi sebelumnya, setelah data harga konsumen (CPI) AS yang kuat mendorong permintaan ke logam mulia yang dinilai sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Spot emas naik 0,6% pada $1,861,39. Emas naik 2% hari Rabu setelah CPI AS naik pada laju tercepat mereka dalam 31 tahun di Oktober, menggarisbawahi bahwa inflasi bisa tetap tinggi hingga tahun 2022.
Minyak Bertahan di Tengah Penguatan Dolar AS
Harga minyak naik tipis hari Kamis, di tengah penguatan dolar AS karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi AS. Minyak Brent naik 25 sen menjadi $81,59, sementara WTI AS naik 23 sen menjadi $82,87. Sementara itu, Dalam laporan bulanannya OPEC memperkirakan permintaan minyak rata-rata 99,49 juta bph di kuartal keempat 2021, turun 330 ribu bph dari perkiraan bulan lalu. “Perlambatan dalam laju pemulihan pada kuartal keempat 2021 sekarang diasumsikan karena kenaikan harga energi, dengan mengutip permintaan yang lambat di China dan India. Pada hari Rabu, data AS menunjukkan inflasi harga konsumen (CPI) naik pada bulan Oktober pada tingkat tahunan sebesar 6,2%, tercepat dalam 30 tahun, sebagian besar didorong oleh kenaikan harga energi. Ekspektasi bahwa data akan mendorong kenaikan suku bunga AS mendorong dolar lebih tinggi dan mengirim minyak mentah Brent dan WTI masing-masing turun 2,5% dan 3,3%.
Wall Street Variatif, Dow Jones Masih Melemah
Indeks S&P 500 dan Nasdaq rebound dari aksi jual yang didorong oleh inflasi selama dua hari pada Kamis. Namun Dow Jones melemah, terseret kejatuhan sahma Walt Disney di tengah melambatnya pertumbuhan pelanggan dalam layanan video streaming. Nasdaq Composite bertambah 81,58 poin atau 0,52% menjadi 15.704,28. Dow Jones Industrial Average turun 158,71 poin atau 0,44% menjadi 35.921,23.
Fokus Hari Ini: Sentimen Konsumen AS & Pidato John William
Tidak begitu banyak data ekonomi yang dirilis, pergerakan pasar keuangan kemungkinan akan cenderung bergerak mendatar. Meski begitu, pasar tetap masih mencermati beberapa data AS yang masih akan dirilis, seperti Iklan lowongan pekerjaan dan sentimen konsumen versi Universitas Michigan. Pasar juga akan menyimak pidato salah satu pejabat The Fed, yaitu John William.