Sen. Sep 30th, 2024

Twitter Mampu Menerbangkan Bursa Saham AS, Ditutup Dengan Rebound Tajam

Macklem : Loonie Masih Menjadi Pusat Keuangan Di Kanada

Dolar Kanada akan tetap menjadi pusat dalam sistem keuangan Kanada, demikian janji Gubernur Bank Sentral Kanada Tiff Macklem. Menurutnya, “Ada manfaat yang menjanjikan dari inovasi di sektor keuangan. Karena itu, kami tentu berharap dolar Kanada akan tetap menjadi pusat sistem keuangan Kanada”. Bank of Canada saat ini sedang mengerjakan mata uang digital bank sendiri, yang disebut loonie digital. BoC sebelumnya mengatakan cryptocurrency seperti Bitcoin adalah investasi spekulatif yang “tidak memiliki klaim yang masuk akal untuk menjadi uang masa depan.”

Twitter Mampu Menerbangkan Bursa Saham AS, Ditutup Dengan Rebound Tajam

Bursa saham AS di Wall Street ditutup naik dimana Indek Nasdaq berakhir naik tajam setelah Twitter setuju untuk dibeli oleh Elon Musk. Hal ini mendorong saham-saham berkembang lainnya. Indek S&P 500 sempat di wilayah negatif tetapi kemudian memperpanjang kenaikan setelah pengumuman Twitter. Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter Inc seharga $44 miliar. Saham Twitter naik sekitar 6% setelah berita tersebut. Munculnya berita Twitter ini menjadi lampu hijau bagi investor untuk membeli saham-saham yang sudah oversold sebelumnya. Indek Dow Jones berakhir naik 0,7% menjadi berakhir pada 34.049,46 poin, sedangkan S&P 500 naik 0,57% ke 4.296,12. Indek Nasdaq naik 1,29% ke 13.004,85.

Prospek Ekonomi Global Semakin Suram, Dolar AS Makin Kokoh Di Posisi Tertinggi 2 Tahun Ini

Dolar AS mencapai puncaknya dalam dua tahun, karena gelombang risk aversion di pasar saham global. Perang di Ukraina dan naiknya wabah COVID-19 di China menimbulkan kekhawatiran investor, sehingga mereka banyak melepas mata uang berisiko seperti Aussie. Indek dolar AS naik ke 101,86. Dolar semakin populer oleh prospek ekonomi dunia yang lebih suram, ditambah retorika tegas FED tentang kenaikan suku bunga secara besar-besaran. Aussie, yang merupakan salah satu keuntungan terbesar dalam mata uang pada kuartal pertama tahun 2022 berkat melonjaknya harga komoditas, turun secara luas. Ini turun 0,9% terhadap dolar AS menjadi US$0,7176 dan turun 1,4% terhadap yen Jepang menjadi 91,88 yen. Euro sempat menguat tipis setelah kemenangan Emmanuel Macron atas Marine Le Pen dalam pemilu Prancis namun kemudian memudar, Euro turun 0,9% pada $ 1,0717 setelah Dolar AS bangkit kembali.

Harga Emas Turun Dibawah $1900, Terpukul Oleh Dolar AS dan Yield Obligasi

Harga emas turun 1,7% ke $1,897,01, sementara emas di bursa berjangka AS turun 2% ke $1,896. Jatuhnya harga sebagai akibat kenaikan yield Obligasi secara luas, emas kehilangan daya tariknya sebagai investasi tanpa bunga, karena surat utang pemerintah kembali menghasilkan pengembalian nominal yang positif. Meski emas batangan dianggap sebagai asset lindung nilai terhadap inflasi yang melonjak dan asset pengaman ditengah ketidakpastian seperti dengan adanya perang di Ukraina, tetap saja kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tariknya. Penguatan dolar AS yang mencapai posisi tertinggi dalam dua tahun, membuat emas makin lebih mahal, mengurangi minat beli investor asing.

Harga Minyak Merosot, Terendah 2 Minggu Ini

Harga minyak merosot sekitar 4%, terendah dua minggu ini. Pasar khawatir dengan prospek permintaan energi global. Penguncian COVID-19 yang berkepanjangan di Shanghai dan potensi kenaikan suku bunga AS diyakini akan memukul daya beli konsumen. Harga minyak mentah Brent berjangka turun $4,33, atau 4,1%, ke $102,32 per barel, sementara minyak WTI AS turun $3,53, atau 3,5%, ke $98,54. Keduanya tercatat di area terendah sejak 11 April.

Fokus Pasar Hari Ini :

Angka pesanan barang tahan lama dan indek kepercayaan konsumen AS dari Conference Board akan menjadi pusat perhatian pasar hari ini. Dari bulan ke bulan, pesanan barang tahan lama AS diperkirakan akan meningkat tajam dari minus 2,1% menjadi 1%. Sementara tingkat kepercayaan konsumen diyakini akan naik dari 107,2 menjadi 108,5. Hasil yang sesuai atau lebih baik dari ekspektasi akan memperkuat Dolar AS yang saat ini berada di level terkuatnya dalam 2 tahun terakhir. Yen berpeluang mengikis pelemahannya dengan kenaikan inflasi, dimana menurut diperkirakan akan naik menjadi 1.1% dari 1%. Tingkat pengangguran Jepang menurun dari 2,7% menjadi 2,6% akan memperkuat Yen.(LH)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *