Dollar menguat atas mata uang utama dunia lainnya setelah ketua the Fed Jerome Powell menampik usulan untuk menggunakan kebijakan suku bunga negatif sebagai alat stimulus, meski dia juga menyerukan sikap pesimis terhadap ekonomi. Dalam sambutannya yang disiarkan secara daring oleh Peterson Institute for International Economics, Powell mengatakan bahwa AS membutuhkan waktu yang lama untuk kembali tumbuh. Pemulihan ekonomi mungkin memakan waktu, tergantung kemajuan memerangi pandemi. Sebelumnya, presiden AS menginginkan the Fed mengadopsi kebijakan suku bunga negatif setelah data inflasi yang turun 0,8% di April, terendah sejak Desember 2008. Indeks dollar menguat 0,23% menjadi 100,26. Indeks tersebut sempat jatuh ke 99,57 karena isu negative rate.
Dolar Selandia Baru (kiwi) melemah 1,6% setelah RBNZ melipatgandakan jumlah pembelian obligasi dan membuka peluang bagi suku bunga negatif, menghantarka imbal hasil obligasi jangka panjang New Zealand ke posisi terendah sepanjang masa. Sementara itu, penguatan dollar telah menekan mata uang poundsterling ke level terendah lima minggu GBP/USD melemah 0,37% kemarin.
Emas naik kemarin setelah Ketua the Fed Jerome Powell menjanjikan langkah-langkah stimulus lebih lanjut jika diperlukan untuk meringankan tekanan ekonomi dari virus corona. Powell menyatakan bahwa butuh waktu bagi AS untuk bisa memulihkan ekonomi seperti dulu lagi. Dia juga menyerukan untuk pengeluaran fiskal yang lebih banyak. Komentar Powell yang cenderung pesimis ini telah menurunkan minat aset berisiko dan mengangkat pamor emas sebagai safe haven.
Harga minyak jatuh 3% kemarin, meski data yang menunjukkan cadangan minyak AS turun untuk pertama sejak Januari. Pasar cemas setelah peringatan dari ketua the Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi dari pandemi akan memakan waktu berbulan-bulan. Harga minyak sudah reli dalam beberapa hari terakhir berkat optimisme pasar bahwa harga sudah mencapai bottom dan upaya agresif dari produsen minyak dalam pemangkasan output. Namun, dengan adanya pernyataan pesimis dari ketua the Fed tersebut, aset berisiko seperti saham dan minyak kembali jatuh kemarin. Powell mengatakan The Fed tak memiliki rencana menurunkan suku bunga ke teritori negatif. Meskipun begitu, instrumen lain akan dipakai semaksimal mungkin. Menurut analis, pernyataan ini membuat pasar yang sebelumnya percaya diri ekonomi bisa cepat kembali ke jalurnya menjadi pesimis. Sementara itu, EIA melaporkan cadangan minyak AS turun 745 ribu barel, lebih baik dari perkiraan kenaikan 4,1 juta barel.