Sen. Feb 10th, 2025

Wall Street Hijau, S&P 500 & Nasdaq Cetak Rekor

Dolar AS Rebound Setelah Data Core PCE AS

Dolar AS rebound hari Jumat karena imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah data yang menunjukkan ukuran inflasi acuan The Fed naik lebih cepat dari target 2%. Imbal hasil Treasury AS naik setelah indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti (Core PCE) AS, yang merupakan acuan The Fed, naik 4,4% (yƒy) di bulan September, merupakan laju inflasi tertinggi dalam 30 tahun. Pasar suku bunga AS bergejolak karena para pedagang mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed sekitar pertengahan 2022. Sementara itu, euro, yang memiliki bobot berat dalam indeks dolar, jatuh 1,05% terhadap greenback, penurunan terbesar sejak Juni. Penurunan euro mendorong indeks dolar naik 0,8% menjadi 94,102. Penurunan  euro,  sekaligus  membalikkan keuntungan sehari sebelumnya dan terjadi karena para trader mencoba memilah-milah data inflasi dan komentar bank sentral untuk memperkirakan arah suku bunga pada mata uang yang berbeda.

Loonie Melemah Setelah Data PDB Kanada, Namun Masih Naik di Oktober

Dolar Kanada jatuh atas Greenback setelah data domestik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kanada cenderung datar dibulan September, tetapi loonie masih mencatat penguatan bulanan di Oktober, kenaikan empat bulan beruntun. PDB Kanada hanya tumbuh 0,4% di bulan Agustus, lebih kecil pertumbuhan 0,7% yang diperkirakan para ekonom. Di Oktober, loonie naik 2,4%, didoong oleh lonjakan harga minyak.

Emas Naik Setelah Data PDB AS

Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari seminggu pada hari Jumat, terbebani oleh penguatan dolar AS setelah data menunjukkan inflasi tetap tinggi di bulan lalu yang menempatkan fokus kembali pada pertemuan  kebijakan Federal Reserve di minggu depan. Harga emas spot ditutup melemah 0,9% menjadi  US$ 1.783,38 per ons . Penurunan tersebut membuat harga emas melemah 0,5% selama sepekan.

Minyak Lanjutkan Penurunan Pasca Pernyataan Iran, Data EIA

Harga minyak menguat pada hari Jumat, didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC+, akan mempertahankan pengurangan produksi. Namun selama sepekan, baik minyak Brent maupun WTI AS masih mencatatkan pelemahan, setelah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun pada hari Senin. Brent terkoreksi 1,34%, sementara WTI AS melemah 0,2% di minggu ini. Harga telah tertekan sejak Rabu setelah data yang menunjukkan stok minyak AS naik 4,3 juta barel. Harga semakin tertekan setelah Iran mengatakan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan internasional tentang program nuklirnya akan dimulai kembali pada akhir November. Ini membawa Iran selangkah lebih dekat untuk meningkatkan ekspor minyak. Turut menekan minyak, harga gas di Inggris dan Eropa terus turun pada hari Jumat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia dapat mulai memompa gas ke penyimpanan Eropa.

Wall Street Hijau, S&P 500 & Nasdaq Cetak Rekor

Wall Street menguat di Jumat berkat kenaikan saham MicrosoG, yang membantu mengimbangi penurunan saham Amazone dan Apple setelah pendapatan kuartalan peritel online dan produsen iPhone itu mengecewakan. Dalam sepekan ini, indeks Dow Jones naik 0,4%, Nasdaq naik 2,7%, menandai empat kenaikan mingguan berturut-turut untuk masing-masing.

Fokus Hari Ini: FOMC, RBA & BoE Meeting, PMI Global, Data Ketenagakerjaan AS

Fokus utama pasar akan tertuju pada rapat FOMC minggu ini dan data ketenagakerjaan AS di hari Jumat. Selain itu pasar juga akan mencerna laporan pendapatan, dengan Pfizer, Moderna, Airbnb, dan Uber akan melaporkan hasil kuartalan mereka. Sementara data ekonomi yang akan jadi sorotan adalah survei PMI di seluruh dunia, serta rapat bank sentral Inggris (BoE) dan bank sentral Australia (RBA).

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *