Ming. Sep 8th, 2024

Wall Street Menguat Jepang Laporan Pendapatan Big Tech

Dolar AS Stabil Setelah Rebound dari Level Terendah 1 Bulan

Dolar Amerika Serikat (AS) stabil pada Senin setelah rebound dari level terendah satu bulan karena para trader menimbang prospek suku bunga yang lebih tinggi di mata uang lain dan menanti data-data ekonomi yang akan dirilis, serta komentar pejabat bank sentral yang dapat memengaruhi posisi mereka. Indeks dolar stabil atas mata uang lainnya, dengan kenaikan hampir 0,2% kemarin, setelah rebound dari level terendah satu bulan di awal perdagangan. Indeks telah kehilangan 1% selama dua minggu. Ancaman terhadap posisi saat ini bisa datang pada hari Kamis dari Bank Sentral Eropa, data ekonomi AS, data inflasi AS dan Eropa pada hari Jumat, serta pertemuan Bank Kanada pada hari Rabu. Rapat ECB pada hari Kamis diperkirakan tidak akan membuat berita besar, namun komentar dari bank sentral tersebut dapat mengubah pandangan tentang seberapa besar tekanan inflasi dapat berdampak pada suku bunga.

Loonie Melemah Setelah Kenaikan Minyak Terkikis, Jelang BoC

Dolar Kanada melemah atas greenback pada hari Senin, setelah kenaikan harga minyak terpangkas, dan investor tengah menantikan rapat Bank of Canada (BoC). Loonie melemah 0,2% menjadi 1,2386. BoC akan menggelar rapatnya pada hari Rabu, yang diperkirakan akan menaikkan perkiraan inflasi dan kemungkinan akan mengakhiri stimulus dan mulai menetapkan menaikkan suku bunga pertamnaya sejak Oktober 2018.

Emas Naik Karena Penurunan Yield Obligasi AS & Kekhawatiran Inflasi

Harga emas naik sekitar 1% hari Senin setelah penurunan imbal hasil obligasi AS dan kekhawatiran inflasi. Spot emas naik 0,8% menjadi $1,805,90. Di Hari Jumat, emas terkikis penguatannya setelah Ketua Fed AS Jerome Powell mengatakan menegaskan kembali pandangannya bahwa inflasi yang tinggi kemungkinan akan mereda tahun depan dan mengatakan bank sentral AS harus mulai mengurangi pembelian asetnya segera.

Minyak Stabil Setelah Capai Level Tertinggi Beberapa Tahun

Harga minyak stabil hari Senin, setelah sempat mencapai level tertinggi. Sentimen yang menggerakkan  datang dari pasokan global yang ketat dan kuatnya permintaan bahan bakar di AS. Minyak Brent naik 46 sen ke US$ 85,99 per barel, setelah sempat mencapai level US$86,70 per barel. Sementara WTI AS tidak berubah dan ditutup di US$83,76 per barel, setelah mencapai US$85,41 per barel, tertinggi sejak Oktober 2014. Goldman Sachs mengatakan, rebound kuat dalam permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah Brent di atas perkiraan akhir tahun sebesar US$90 per barel. Goldman Sachs memperkirakan, peralihan gas ke minyak dapat berkontribusi setidaknya 1 juta barel per hari (bph) untuk permintaan minyak. Harga minyak juga telah didukung oleh kekhawatiran atas kekurangan batubara dan gas di China, India dan Eropa, yang mendorong peralihan bahan bakar ke solar dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

Wall Street Menguat Jepang Laporan Pendapatan Big Tech

Wall Street menguat pada hari Senin menjelang laporan pendapatan Big Tech. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,11% ke 35.719. Indeks S&P 500 naik 0,14% ke 4.551. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,33% ke 15.140. Investor bersiap untuk laporan pendapatan dari perusahaan teknologi kelas berat minggu ini. Sementara PayPal melonjak setelah mengatakan tidak tertarik untuk membeli Pinterest.

Fokus Hari Ini: Earning Big Tech & Consumer Confidence AS

Tidak begitu banyak data ekonomi yang dirilis hari ini, fokus investor kemungkinan akan tertuju pada hasil laporan pendapatan Big Tech, diantaranya; MicrosoG dan Alphabet. Hasil earning perusahaan tersebut bisa mempengaruhi pergerakan indeks Nasdaq, dimana komponen dalam indeks tersebut banyak terdapat saham teknologi. Sementara data ekonomi AS yang akan dirilis adalah consumer confidence.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *