Tunggu Data Inflasi & FOMC, Dolar Rebound
Dolar rebound dari posisi terendah dua minggu pada hari Jumat karena para investor menunggu data inflasi dan keputusan suku bunga Federal Reserve minggu depan untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai seberapa tinggi kemungkinan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 13-14 Juni, tetapi kemungkinan akan tetap hawkish dan mengindikasikan kemungkinan kenaikan di bulan Juli karena inflasi tetap di atas target 2%. Greenback bergerak dalam kisaran yang terbatas karena para investor menunggu tanda-tanda yang lebih jelas mengenai apakah ekonomi akan tetap kuat dan inflasi meningkat, atau apakah ekonomi sedang menuju kontraksi. Data pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 1,5 tahun pada minggu lalu.
Tingkat Pengangguran Kanada Naik 5,2% di Mei
Tingkat pengangguran di Kanada naik menjadi 5,2% pada bulan Mei 2023 setelah bertahan di level 5% selama lima bulan sebelumnya, di atas estimasi pasar sebesar 5,1% dan menandai kenaikan bulanan pertama dalam tingkat pengangguran sejak Agustus 2022. Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja Kanada mulai terdampak oleh kenaikan suku bunga dari BoC setelah tetap ketat untuk waktu yang lama, karena pengangguran meningkat 34.800 orang menjadi 1.058.200.
Turun di Jumat, Emas Masih Bukukan Penguatan 0,7% Pekan Lalu
Emas turun pada hari Jumat karena penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi AS, namun berada di posisi terbaiknya sejak awal Mei setelah data pekerjaan yang lebih lemah mendukung spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga minggu depan. Emas spot turun 0,3% menjadi $1.961,39 per ons, namun naik 0,7% dalam sepekan, dibantu oleh lonjakan 1,5% pada hari Kamis.
Minyak Turun Setelah Data China Yang Mengecewakan, Kesepakatan Nuklir AS-Iran
Harga minyak turun lebih dari satu dolar AS per barel pada hari Jumat dan mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut, karena data China yang mengecewakan menambah keraguan tentang pertumbuhan permintaan setelah keputusan akhir pekan Arab Saudi untuk memangkas produksi. WTI dan Brent turun lebih dari $3 hari Kamis setelah sebuah laporan media bahwa kesepakatan nuklir AS-Iran akan segera terjadi dan akan menghasilkan lebih banyak pasokan. Harga memangkas kerugian setelah kedua negara membantah laporan tersebut, berakhir sekitar satu dolar per barel lebih rendah. Beberapa analis memperkirakan harga minyak akan naik jika The Fed menunda kenaikan suku bunga pada rapatnya minggu ini. Keputusan the Fed juga dapat mempengaruhi langkah Arab Saudi selanjutnya, kata para analis.
Wall Street Menguat Menjelang Data CPI AS & FOMC
Dow Jones ditutup naik lebih dari 40 poin pada hari Jumat, S&P 500 menguat 0,1% sedikit di bawah level 4.300, level yang belum pernah terlihat sejak Agustus 2022, dan Nasdaq naik 0,1%. Investor menahan diri untuk tidak melakukan taruhan besar menjelang data CPI AS dan keputusan FOMC. Dalam sepekan, Dow naik 0,5%, S&P 500 naik 0,3% menandai kenaikan mingguan keempat berturut-turut, kenaikan mingguan terpanjang sejak Agustus, sementara Nasdaq mengakhiri minggu ini dengan hampir datar.
Fokus Minggu Ini : CPI AS, FOMC, ECB & BoJ Meeting
Di AS, fokus utama akan tertuju pada keputusan suku bunga Federal Reserve, serta rilis tingkat inflasi, penjualan ritel, dan sentimen konsumen Michigan. Selain itu, ada pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Data penting lainnya termasuk data produksi industri, penjualan ritel, dan investasi aset tetap China, ZEW Business Confidence Jerman, dan PDB Inggris untuk bulan April.